RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Satuan Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan berhasil membuktikan bahwa pendidikan kesetaraan mampu melahirkan karya inovatif bernilai ekonomi tinggi. Melalui kreativitas peserta didik Paket B, limbah kain perca batik yang semula hanya sampah, kini disulap menjadi sandal hotel cantik yang unik dan kental dengan kearifan lokal.
Tutor mata pelajaran Paket B SKB Kota Pekalongan, Mualim, mengungkapkan bahwa ide ini lahir dari keprihatinan melihat tumpukan limbah batik yang terbuang sia-sia. Dengan memanfaatkan keahlian menjahit para siswa, sampah tersebut diolah menjadi produk bernilai jual.
“Berawal dari banyaknya limbah kain perca batik yang belum dimanfaatkan, kemudian kami melihat adanya keahlian menjahit dari peserta didik. Akhirnya kami berinisiatif mengolah limbah yang dianggap orang tidak berguna ini menjadi karya berupa sandal hotel batik,” jelas Mualim, Jumat (19/12/2025).
Baca Juga:HUT ke-26 DWP Batang: Sri Rejeki Suyono Tegaskan Peran Ibu Sebagai Tiang Negara Menuju Indonesia Emas 2045Wawalkot Balgis Diab Resmikan Penataan Kampung Clumprit: Transformasi Kawasan Kumuh Jadi Hunian Layak & Legal
Berkat inovasi tersebut, SKB Kota Pekalongan sukses menyabet Penghargaan Juara I Nasional Apresiasi Video Inspiratif dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pada awal Desember lalu untuk kategori SKB/PKBM Kesetaraan Paket B.
Tak hanya prestasi, produk ini juga mulai mendatangkan peluang bisnis nyata. Salah satu hotel besar di Kota Pekalongan telah mengajukan pesanan hingga ribuan pasang sandal.
“Alhamdulillah, saat ini kami sudah mendapat tawaran dari salah satu hotel di Kota Pekalongan dengan pesanan kisaran 500 sampai 1.500 pasang sandal. Sebagai langkah awal, kami mengambil pesanan sekitar 500 pasang,” imbuh Mualim.
Meskipun permintaan mulai mengalir, Mualim menegaskan bahwa fokus utama lembaga tetap pada proses pembelajaran dan pembekalan life skill bagi peserta didik. Para siswa terus didampingi tutor profesional agar kualitas jahitan tetap terjaga.
Kebanggaan pun dirasakan oleh para peserta didik, salah satunya Siti Nur Muthi’ah. Ia mengaku tak menyangka karya dari kain perca bisa menarik minat industri perhotelan.
“Saya senang sekali bisa belajar membuat sandal dari kain perca batik. Awalnya tidak menyangka kalau hasilnya bisa sebagus ini dan bahkan diminati hotel. Kegiatan ini membuat saya lebih percaya diri,” ungkap Siti.
