Lumpuh Akibat Terkena Sambaran Petir, Radio Abirawa FM Batang Wadul ke Komisi A DPRD Jawa Tengah

Lumpuh Akibat Terkena Sambaran Petir, Radio Abirawa FM Batang Wadul ke Komisi A DPRD Jawa Tengah
DOK. ISTIMEWA TERIMA KUNJUNGAN - LPPL Radio Abirawa FM Batang menerima kunjungan Komisi A DPRD Jateng di Ruang Audiovisual Disperpuska Batang, Kabupaten Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Aktivitas penyiaran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Abirawa FM Batang dilaporkan lumpuh total selama berbulan-bulan. Masalah ini menjadi poin utama yang disampaikan kepada jajaran Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Batang, Rabu (17/12/2025).

Sekretaris Diskominfo Batang, Puji Setyowati, mengungkapkan bahwa radio milik pemerintah daerah tersebut berhenti mengudara sejak April 2025. Kerusakan parah pada menara pemancar akibat hantaman petir menjadi penyebab utama Radio Abirawa FM menghilang dari frekuensi analog.

“Saat ini masih belum mengudara sejak Bulan April 2025 dikarenakan terkena petir dan masih dalam proses perbaikan. Untuk saat ini acara penyiaran maupun publikasi hanya melalui podcast dan siaran melalui YouTube,” ungkap Puji di Ruang Audiovisual Disperpuska Batang.

Baca Juga:Kepastian Hukum! Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Luncurkan Integrasi NIB-NOP Batik Tanahan di Kota PekalonganPolres Kendal Siagakan 9 Pos Terpadu dan 215 Personel Amankan Nataru, Antisipasi Macet hingga Cuaca Ekstrem

Puji menjelaskan, fenomena sambaran petir ini bukan kali pertama terjadi, namun kerusakan kali ini merupakan yang paling berdampak pada layanan informasi publik. Ia berharap kedatangan legislatif tingkat provinsi dapat memberikan solusi nyata, terutama terkait sokongan anggaran perbaikan.

Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Komisi A DPRD Jateng, Imam Teguh Purnomo, menyatakan komitmennya untuk membantu memulihkan eksistensi Radio Abirawa. Ia menegaskan bahwa radio pemerintah memiliki peran krusial yang tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh media sosial.

“Kedatangan kami ingin mengetahui hal yang menjadi permasalahan di Radio LPPL. Kami usahakan usulan yang sudah disampaikan menjadi masukan dari Komisi A untuk membantu dan berkontribusi agar radio menjadi lebih baik,” terangnya.

Teguh menambahkan, keberadaan radio analog masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses terhadap perangkat gawai atau internet.

“Besar harapan kami LPPL Radio Pemerintah tetap dipertahankan dan eksis memberikan informasi-informasi terutama informasi kedaerahan Jawa Tengah karena tidak semua masyarakat mempunyai gawai,” pungkas Teguh.

Kunjungan ini diharapkan menjadi titik terang bagi Radio Abirawa FM untuk segera mengudara kembali melalui jalur analog, sehingga fungsi diseminasi informasi pembangunan daerah dapat kembali menyasar seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Batang. (red/sef)

0 Komentar