Wujudkan Kendal Cerdas, Bupati Tika Luncurkan Program Satu Desa Satu Sarjana Lewat Beasiswa Baznas & UIN

Wujudkan Kendal Cerdas, Bupati Tika Luncurkan Program Satu Desa Satu Sarjana Lewat Beasiswa Baznas & UIN
ABDUL GHOFUR DUKUNGAN - Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menerima simbolis dukungan Program Satu Desa Satu Sarjana usai penandatanganan kerja sama antara Baznas Kendal dan UIN Walisongo Semarang di Ruang Ngesti Widhi Setda Kendal, Rabu (17/12/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal mempertegas komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul melalui peluncuran program Satu Desa Satu Sarjana. Langkah strategis ini diawali dengan penandatanganan kerja sama antara Baznas Kendal dan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Ruang Ngesti Widhi, Setda Kendal, Rabu (17/12/2025).

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari yang akrab disapa Mbak Tika, menegaskan bahwa program ini adalah instrumen utama untuk memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan formal. Mengingat keterbatasan anggaran daerah, Mbak Tika mendorong adanya inovasi kolaborasi lintas sektor.

“Untuk mendukung program Kendal Cerdas, kita meningkatkan kualitas SDM melalui Satu Desa Satu Sarjana. Tahun ini kita berkolaborasi dengan Baznas memberikan beasiswa kepada 10 mahasiswa untuk kuliah di UIN Walisongo Semarang,” tegas Bupati Tika.

Baca Juga:Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan Puji KKN Tematik UIN Gus Dur: Sukses Temukan 2.000 Bidang Tanah Wakaf di PekalonWawalkot Balgis Diab Instruksikan Pendataan Ulang Disabilitas Pekalongan agar Bantuan Lebih Tepat Sasaran

Ia menambahkan bahwa Pemkab Kendal juga menggandeng Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) di Kawasan Industri Kendal untuk membuka kelas khusus. Saat ini, total sudah ada 60 mahasiswa yang mendapat beasiswa pendidikan tinggi melalui skema kolaborasi tersebut.

“Harapan kita, ke depan benar-benar terwujud Satu Desa Satu Sarjana, dengan prioritas anak-anak kurang mampu. Untuk mewujudkan ini, kita tidak bisa hanya dibiayai APBD, kita harus menggandeng banyak pihak,” imbuhnya.

Ketua Baznas Kendal, Syamsul Huda, menjelaskan bahwa pihaknya menetapkan standar tinggi bagi penerima beasiswa guna menjamin kualitas lulusan. Para mahasiswa diwajibkan mempertahankan capaian akademik yang progresif selama masa studi.

“Kami akan melakukan kontrol rutin terhadap prestasi mahasiswa penerima beasiswa. Salah satunya, mahasiswa wajib mempertahankan IPK minimal 3,5. Ini untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” ujar Syamsul Huda.

Program ini membawa secercah harapan bagi warga desa, salah satunya Rafi Maulana. Mahasiswa asal Desa Tamanrejo ini mengaku program beasiswa ini menjadi satu-satunya jalan baginya untuk mencicipi bangku kuliah di tengah keterbatasan ekonomi keluarga.

“Saya sangat bersyukur bisa melanjutkan kuliah lewat program Satu Desa Satu Sarjana dari Baznas Kendal. Dengan kondisi ekonomi keluarga, kuliah mandiri rasanya tidak mungkin,” ungkap Rafi penuh haru.

0 Komentar