Semangat Belajar Bung Karno Ditinjau dari Artikel Nasionalisme Islamisme dan Marxisme

Semangat belajar Bung Karno
Semangat belajar Bung Karno sampai menjadi pemimpin besar patut menjadi bahan diskusi bagi generasi muda.
0 Komentar

Sebagian nama-nama di ataslah ia kutip dalam artikel Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme, yang menunjukkan seberapa dalamnya alam pikirian Bung Karno.

Setelah hampir satu abad lamanya tulisan tersebut menguak tabir, sebagai generasi baru dan atau generasi penerus sudah selayaknya kita merenungkan diri, berkaca diri, apakah kemudahan yang ada pada zaman modern ini sudah kita manfaatkan sebaik-baiknya?

Atau justru kemudahan yang ada pada zaman modern ini membuat kita terlena?

Baca Juga:DKP Kota Pekalongan Menjadi OPD Terinovatif Disusul RSUD Bendan dan BapperidaKota Pekalongan Berhasil Kembalikan 145 Anak Tidak Sekolah pada Tahun 2024

Artikel Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme menyiratkan pesan kepada kita bahwa belajar, utamanya membaca membutuhkan pengorbanan yang tak mudah dilakukan setiap insan.

Untuk merangkai 41 nama, dan 3 ayat quraan menjadi sebuah gagasan besar yang tak lekang tertimbun zaman harus rela meninggalkan dunia material, harus rela meninggalkan kefanaan masa muda, dan dari titik tersebutlah Indonesia Merdeka, Indonesia Emas akan tercapai senyata-nyatanya.

Alih-alih pesimis dan tak percaya diri, kemudahan yang ada pada zaman modern ini mestinya membuat kita jauh lebih unggul daripada Bung Karno jika kita mampu setidaknya meniru gaya belajarnya.

Maka, Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme tidak hanya sekadar tawaran gagasan ketauhidan ideologi, tetapi juga rekam jejak manis dan pahitnya proses pembelajaran. (*)

*) Penulis adalah penggembala ilmu dan mahasiswa.

0 Komentar