RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kendal mempertegas komitmennya dalam memerangi peredaran gelap narkotika di wilayah Jawa Tengah. Dalam laporan rilis akhir tahun 2025, BNNK Kendal mencatat keberhasilan mengungkap tiga kasus besar narkotika dengan total enam tersangka.
Barang bukti yang berhasil disita dari serangkaian operasi tersebut meliputi 50,42 gram sabu dan 38,71 gram tembakau sintetis. Selain penindakan hukum, BNNK Kendal juga telah melaksanakan 11 kali razia serta tes urine di berbagai lokasi strategis sepanjang tahun 2025.
Kepala BNNK Kendal, Anna Setiyawati, menegaskan bahwa ancaman narkoba kini semakin kompleks karena sudah menyentuh jaringan internasional. Oleh sebab itu, pemberantasan narkoba kini masuk dalam agenda prioritas nasional Asta Cita Presiden RI 2025–2029.
Baca Juga:Berdayakan Ekonomi, Yayasan Mentari Pekalongan Bekali Penyintas TB dengan Bantuan KewirausahaanTak Ada Pesta Tahun Baru di Kabupaten Pekalongan, Wakil Bupati Sukirman, Malam Pergantian Tahun Doa Bersama
“Permasalahan narkoba merupakan ancaman serius bagi ketahanan bangsa. Penanganannya harus melibatkan seluruh elemen masyarakat melalui pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi, dan pemberdayaan,” tegas Anna Setiyawati dalam konferensi pers di Kantor BNNK Kendal, Rabu (24/12/2025).
Strategi Pencegahan dan Program Desa Bersinar
Tidak hanya mengandalkan jalur represif, BNNK Kendal secara masif melakukan investasi jangka panjang melalui edukasi. Tercatat sebanyak 309 kegiatan sosialisasi telah menjangkau lebih dari 87.000 peserta, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum.
Salah satu capaian paling signifikan adalah penguatan program Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Hingga akhir 2025, sebanyak 158 desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Kendal telah berkomitmen mengalokasikan anggaran total lebih dari Rp2,19 miliar untuk mendukung program ini.
“Pencegahan adalah investasi jangka panjang. Kami mendorong keterlibatan aktif masyarakat agar memiliki ketahanan terhadap bahaya narkoba,” ujar Anna.
Rehabilitasi yang Humanis
Di sisi pemulihan, BNNK Kendal tetap mengedepankan sisi kemanusiaan. Sepanjang tahun ini, tercatat 19 klien telah menjalani rehabilitasi rawat jalan, serta terdapat 400 pemohon layanan pemeriksaan narkoba.
Klinik Pratama Bina Waras milik BNNK Kendal pun sukses meraih akreditasi paripurna, menunjukkan standar layanan rehabilitasi yang mumpuni dan profesional bagi para korban penyalahgunaan zat terlarang.
Melalui jargon War on Drugs for Humanity, BNNK Kendal bertekad memperkuat kolaborasi dengan 185 mitra instansi untuk menciptakan lingkungan pendidikan dan kerja yang bersih dari narkoba demi melindungi generasi masa depan di Kabupaten Kendal. (fur)
