RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Kabupaten Kendal mencatatkan performa ekonomi yang sangat impresif sepanjang tahun 2025. Namun, capaian angka di atas kertas tersebut ternyata menyisakan catatan kritis mengenai distribusi kesejahteraan di tingkat akar rumput.
Wakil Bupati Kendal, Beny Karnadi, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah yang menembus angka 8,84 persen belum berdampak langsung secara merata kepada kesejahteraan rakyat. Sebagai perbandingan, pertumbuhan ini melampaui rata-rata Jawa Tengah yang sebesar 5,37 persen dan nasional di angka 5,04 persen.
Pernyataan reflektif ini disampaikan Beny saat membuka Konferensi Bersama MWC NU dan PWC Muslimat NU Kecamatan Gemuh di SMP NU 05 Awwalul Hidayah, Minggu (28/12/2025).
Baca Juga:Polres Pekalongan Kota Resmikan Satuan Pelayanan Gizi di Ponpes Al Maliki, Dukung Makan Bergizi Gratis!Kunjungi Bulog Pekalongan, Menko Zulhas Pastikan Stok Beras Aman dan Fokus Swasembada Protein di 2026
“Pertumbuhan ekonomi Kendal tinggi, bahkan melampaui nasional. Namun faktanya, jumlah masyarakat miskin masih cukup banyak. Artinya, pertumbuhan ini belum sepenuhnya linier dengan kesejahteraan rakyat,” tegas Beny Karnadi.
Dampak Industri dan Isu Lingkungan
Beny menyoroti bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh status Kendal sebagai kawasan industri besar membawa konsekuensi lain, terutama terkait isu lingkungan. Ia mengakui banyak menerima keluhan warga mengenai dampak aktivitas pertambangan dan operasional pabrik.
Menurutnya, pemerintah daerah kini memikul tanggung jawab besar untuk memastikan pembangunan berjalan lebih berkeadilan dan mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan.
“Keluhan yang paling sering kami terima adalah soal lingkungan, khususnya dampak aktivitas tambang dan konsekuensi Kendal sebagai kawasan industri,” ungkapnya.
Sinergi dengan Komunitas Berbasis Massa
Dalam forum yang dihadiri ratusan pengurus NU tersebut, Beny mengajak organisasi kemasyarakatan seperti Nahdlatul Ulama untuk menjadi mitra strategis pemerintah. Ia menilai, penguatan ukhuwah dan jaringan organisasi hingga tingkat ranting (desa) dapat membantu percepatan penanganan persoalan sosial dan lingkungan.
“NU kami harapkan menjadi mitra strategis pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi dan membangun Kendal yang lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MWC NU Kecamatan Gemuh, KH. Rohmat, melaporkan bahwa pihaknya terus berkontribusi nyata melalui aksi sosial, termasuk pengadaan armada ambulans dan penyaluran dana pembangunan RSNU Kendal sebesar lebih dari Rp85 juta.
