RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pekalongan (UNIKAL) menghadirkan solusi konkret dalam menangani persoalan sampah rumah tangga di tingkat basis. Pada Minggu (21/12/2025), tim KKN UNIKAL memperkenalkan instalasi Komposter Aerob dan Rumah Botol kepada warga RW 04 Kelurahan Podosugih, Kecamatan Pekalongan Barat.
Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang selama ini menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sapuro. Dengan metode ini, warga didorong untuk melakukan pemilahan dan pengolahan limbah secara mandiri langsung dari sumbernya, yakni dapur rumah tangga.
Inovasi Komposter Aerob yang ditawarkan mahasiswa menggunakan drum plastik bekas yang telah dimodifikasi dengan pipa udara. Desain ini memastikan sirkulasi oksigen berjalan baik, sehingga sampah organik seperti sisa makanan tidak menimbulkan bau tak sedap saat berproses menjadi pupuk alami.
Baca Juga:DPRD Kendal Protes Aktivitas Galian C di Perbatasan, Material Berserakan di Jalan Bikin Wajah Kota KumuhLP Ma’arif NU Pekalongan Perketat Aturan Study Tour, Wajib Izin Yayasan dan Verifikasi Layak Jalan
Ketua RW 04 Podosugih, Bapak Yasin, menyambut baik inisiatif para mahasiswa yang dinilai mampu membangkitkan kembali semangat kesadaran lingkungan warga.
“Bagus sekali, karena sebelumnya belum ada komposter yang benar-benar dibuat dan digunakan di sini. Rumah Botol juga sangat berguna agar warga mulai terbiasa memilah sampah. Kedatangan mahasiswa KKN UNIKAL ini membangkitkan kembali semangat warga dalam menjaga kebersihan,” ujar Yasin saat mendampingi kegiatan demonstrasi alat.
Selain fokus pada sampah organik, mahasiswa juga memasang “Rumah Botol” sebagai fasilitas pengumpulan botol plastik bekas. Wadah ini dirancang untuk mencegah sampah anorganik langsung terbuang ke TPA, sekaligus membuka potensi ekonomi bagi warga jika ingin menjual atau mengolah kembali botol tersebut.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh komunitas warga setempat, “KUROWO”. Mereka menilai penempatan komposter ini sangat strategis karena tetap menjaga estetika lingkungan tanpa menyebabkan polusi udara akibat aroma pembusukan.
Pihak tim KKN UNIKAL berharap keberlanjutan program ini dapat dijaga oleh Satgas Penguatan Pengelolaan Sampah (PPS) Kelurahan Podosugih.
“Kami berharap program ini tidak berhenti saat masa KKN berakhir, namun terus berlanjut demi terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau,” ungkap Ketua Tim KKN Podosugih UNIKAL.
Dengan adanya edukasi dan alat pendukung ini, warga Podosugih diharapkan dapat mengubah paradigma “buang sampah” menjadi “olah sampah”, guna menciptakan ekosistem lingkungan yang lebih sehat di Kota Pekalongan. (mal)
