RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pekalongan resmi menutup kalender kerja tahun 2025 dengan capaian yang mengesankan. Dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun yang digelar di aula kantor setempat, Selasa (30/12/2025), BPN memaparkan keberhasilan menuntaskan sertifikasi ratusan tanah wakaf serta digitalisasi aset negara.
Salah satu pencapaian yang paling disorot adalah rampungnya sertifikasi 112 bidang tanah wakaf di seluruh wilayah Kota Batik. Keberhasilan ini merupakan buah kolaborasi apik antara Kantah, Kementerian Agama (Kemenag), dan mahasiswa KKN Tematik UIN KH Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur).
Kepala Kantah Kota Pekalongan, Joko Wiyono, mengungkapkan bahwa sepanjang 2025, pihaknya fokus pada inovasi pelayanan dan penyelesaian isu kewilayahan, termasuk penataan kawasan pesisir.
Baca Juga:BNNK Batang Sita 3,8 Kilogram Ganja Sepanjang 2025, Bongkar 5 Kasus Besar dan Amankan 11 TersangkaTragedi Perlintasan Tanpa Palang Pekalongan, Ibu dan Dua Anak Tewas Tertabrak KA Saat Pulang Kampung
“Kami juga telah menyelesaikan konsolidasi tanah di kawasan kumuh Kampung Clumprit, Kelurahan Degayu. Sertifikatnya bahkan diserahkan langsung oleh Bapak Menteri bersama Ibu Wakil Wali Kota beberapa waktu lalu,” terang Joko Wiyono di hadapan tamu undangan.
Aset Polres Pekalongan Kota Jadi Pionir Sertifikat Elektronik
Dalam momentum yang sama, Kantah menyerahkan 12 sertifikat elektronik kepada Polres Pekalongan Kota. Sertifikat Hak Pakai tersebut kini telah beralih dari bentuk fisik kertas menjadi dokumen digital yang lebih aman dari risiko kerusakan maupun mafia tanah.
Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi, mengapresiasi langkah cepat BPN. Ia menyebut instansinya kini menjadi percontohan bagi Polres lain di Jawa Tengah terkait pengamanan aset secara elektronik.
“Ini adalah kali pertama bagi kami, dan mungkin menjadi percontohan bagi Polres-Polres lain di Jawa Tengah yang telah memiliki sertifikat elektronik. Dengan 12 sertifikat ini, legalitas aset Polri di Kota Pekalongan semakin kuat dan terjamin,” tegas AKBP Riki.
Rencana Besar 2026: Penataan Pasirsari
Joko Wiyono menambahkan, agenda besar BPN Pekalongan tidak berhenti di sini. Pada tahun 2026, fokus akan bergeser pada penataan kawasan kumuh di wilayah Pasirsari. Proyek ini masuk dalam rencana jangka panjang yang ditargetkan tuntas secara bertahap hingga tahun 2029.
Acara refleksi ini juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan bagi notaris/PPAT, mahasiswa KKN UIN Gus Dur, dan pemangku kepentingan lainnya yang membantu percepatan Program Strategis Nasional (PSN) di Kota Pekalongan.
