Tragedi Perlintasan Tanpa Palang Pekalongan, Ibu dan Dua Anak Tewas Tertabrak KA Saat Pulang Kampung

Tragedi Perlintasan Tanpa Palang Pekalongan, Ibu dan Dua Anak Tewas Tertabrak KA Saat Pulang Kampung
HADI WALUYO EVAKUASI KORBAN - Ketiga korban tertabrak kereta api di Siwalan dievakuasi ke RSUD Kraton, Senin (29/12/2025) sore.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Isak tangis dan suasana duka mendalam menyelimuti prosesi pemakaman satu keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Senin (29/12/2025) malam.

Muji Rahayu Slamet (35) bersama dua buah hatinya, Agung Januar Putra (11) dan Ajeng (7), dimakamkan dalam satu liang lahat setelah menjadi korban kecelakaan tragis di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu. Kedua orang tua korban yang juga kakek-nenek dari anak-anak tersebut bahkan jatuh pingsan, tak kuasa menahan pedih kehilangan anak dan cucu secara bersamaan.

Kepala Desa Tengeng Wetan, Rokhmat, menjelaskan bahwa korban sebenarnya tinggal di Banjarnegara untuk mengelola usaha tahu tempe dan baru saja pulang kampung untuk menghadiri acara adat “balik kloso” pernikahan adik iparnya.

Baca Juga:Program PKW Bekali Anak Putus Sekolah Mesin Jahit dan Legalitas Usaha, Targetkan Kemandirian EkonomiJalur Doro-Petungkriyono Rawan Longsor dan Licin, Polisi Pasang Garis Peringatan di Bibir Jurang

“Korban bersama kedua anaknya saat itu belanja ayam dan sayuran untuk acara balik kloso. Korban ini asli sini tapi sudah jarang pulang, kemungkinan belum terbiasa dengan situasi di perlintasan,” ujar Rokhmat saat ditemui di lokasi pemakaman.

Kronologi Kejadian di Bawah Guyuran Hujan

Kecelakaan terjadi pada Senin sore sekitar pukul 15.30 WIB di KM 98+300 jalur hulu antara Stasiun Sragi-Pekalongan. Saat itu, wilayah Kabupaten Pekalongan tengah diguyur hujan lebat yang diduga memperpendek jarak pandang korban.

Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C Yusuf, menyebutkan bahwa korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi G 4314 BT melaju dari arah selatan menuju utara. Diduga kuat, korban tidak menyadari kehadiran kereta api yang meluncur kencang dari arah barat ke timur.

“Situasi saat itu hujan lebat, yang mengakibatkan jarak pandang menjadi terbatas. Korban diduga tidak menyadari adanya kereta api yang melintas di jalur hulu dari arah barat ke timur,” jelas AKBP Rachmad.

Benturan keras menyebabkan sepeda motor korban terpental hingga 30 meter. Ketiga korban ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka yang sangat serius. Saksi mata, Nasrulloh (49), yang saat itu sedang melakukan kontrol jalur, segera melaporkan kejadian memilukan tersebut kepada pihak berwajib.

0 Komentar