RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Inovasi menarik dilakukan oleh SMP Wahid Hasyim Pekalongan dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mengedukasi siswa. Sekolah ini secara resmi memperkuat program Bank Sampah Induk Sekolah, sebuah langkah nyata untuk mengubah persepsi terhadap limbah menjadi barang bernilai ekonomi atau “rupiah”.
Program ini tidak hanya fokus pada pembersihan lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi laboratorium pendidikan karakter bagi para siswa. Dengan mengusung misi “Sampah Tertata, Sekolah Berwibawa”, para pelajar diajarkan cara memilah sampah anorganik sejak dini dan mengelolanya melalui sistem tabungan.
Siswa yang aktif mengumpulkan sampah seperti botol plastik atau kertas nantinya dapat mengonversi limbah tersebut menjadi barang bernilai guna atau saldo tabungan yang bermanfaat secara finansial.
Baca Juga:Jadi Alternatif Wisata Edukasi, Kunjungan Perpusda Kendal Melonjak 700 Orang per Hari Saat LiburanDukung Generasi Emas, PBNU Resmikan 69 Satuan Pelayanan Makan Bergizi Gratis Tahap III di Batang
“Kami percaya bahwa Bank Sampah Induk ini akan menjadi sarana pendidikan lingkungan yang aplikatif. Kami ingin membentuk green culture atau budaya hijau di mana setiap warga sekolah merasa bertanggung jawab atas kebersihan lingkungannya,” ujar perwakilan tim penggerak lingkungan SMP Wahid Hasyim, Faro, Rabu (31/12/2025).
Laboratorium Edukasi dan Nilai Ekonomi
Selain aspek kebersihan, program ini juga melatih jiwa kewirausahaan siswa. Dengan mengumpulkan “rupiah dari sampah”, sekolah mampu menciptakan sumber pemasukan mandiri. Dana yang terkumpul dari mitra daur ulang ini nantinya dikembalikan untuk mendukung berbagai kegiatan kesiswaan.
Untuk menjaga keberlanjutan program, SMP Wahid Hasyim juga aktif menjalin jaringan kerja sama dengan komunitas lingkungan profesional dan pengepul daur ulang resmi. Sosialisasi dan pelatihan rutin digelar agar seluruh warga sekolah, mulai dari guru hingga staf, memiliki pemahaman yang sama mengenai pengelolaan limbah.
“Melalui misi ini, kami ingin mengedukasi siswa mengenai pemilahan sampah sejak dini dan mengembangkan sistem tabungan sampah yang berkelanjutan,” tambah Faro.
Mencetak Generasi Sadar Ekologis
Langkah strategis SMP Wahid Hasyim ini diharapkan dapat mencetak generasi muda Pekalongan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis yang tinggi. Budaya hijau yang ditanamkan sejak bangku sekolah ini diyakini akan menjadi modal penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.
