3 Cara Manajemen Displacement, Berhenti Lampiaskan Emosi Negatif pada Orang yang Salah

Manajemen Displacement, agar tidak marah pada tempat yang salah
Manajemen Displacement, agar tidak marah pada tempat yang salah. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Contohnya, orang mungkin bisa mengatakan kepada orang lain atau lebih jauh lagi terapis bahwa mereka tidak keberatan jika pasangan mereka pulang bekerja larut malam bahkan di akhir pekan, tetapi orang lain dan terapis mungkin menemukan bahasa tubuh yang sebaliknya.

Dengan meminta bantuan, orang juga akan terbantu untuk lebih jujur atas hal-hal yang dia sangkal.

Refleksi

Refleksi merupakan strategi terapi yang bisa digunakan agar orang bisa memahami kapan mereka menggunakan mekanisme pertahanan diri seperti displacement. Dengan strategi ini, orang bisa melihat kembali apa yang sudah dia lakukan atau katakan.

Baca Juga:Displacement: Tempat Pengekspresian Emosi Negatif yang Tidak Tepat5 Cara Menghindari Superiority Complex, Tidak Pandang Rendah Orang Lain

Tujuan penggunaan refleksi adalah untuk mengungkapkan kekhawatiran termasuk yang tersembunyi. Orang juga bisa meminta bantuan orang lain atau bahkan terapis untuk bsia melakukan hal ini.

Misalnya, saat orang mengungkapkan bahwa mereka telah mengekspresikan kemarahan kepada rekan kerja, mungkin alasan di baliknya adalah bahwa mereka tidak terima diberikan pekerjaan yang berada di luar tanggung jawab pekerjaannya tanpa ada imbalan. Alih-alih mengungkapkan kejengkelan dan kemarahan tersebut kepada atasan, mereka justru melampiaskannya kepada rekan kerja yang dianggap tidak akan memberikan ancaman setinggi yang bisa muncul jika kemarahan tersebut diungkapkan langsung kepada atasan.

Hal ini sangat membantu untuk melakukan manajemen displacement, sebab orang semakin tahu apa saja hal yang telah dia perbuat terkait hal ini.

Membingkai Ulang

Ketika orang sudah mulai mengenali episode pemindahan emosi negatif dalam hidup mereka, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk mengubah pemikiran dan perilaku. Manajemen displacement dipraktikkan dalam tahap ini.

Misalnya, jika orang membentak pasangan untuk menghilangkan frustrasi yang diperoleh dari pokerjaan, maka mereka bisa mencoba untuk berhenti dan mundur sejenak untuk mendapatkan kembali kendali terhadap emosinya.

Orang perlu membingkai ulang situasi yang dia hadapi, kemudian menemukan jalan keluar yang lebih sehat untuk perasaannya.

Manajemen displacement dalam tahap ini adalah berusaha secara sadar untuk mengarahkan perasaan negatif ke sasaran yang lebih tepat, seperti menuliskannya, meneriakkannya dari atas bukit, berpartisipasi dalam olahraga atau latihan fisik, hingga melakukan hobi yang positif.

0 Komentar