3 Pesan Keumatan dari Arena Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan, Wajib Tindak Lanjut!

Pesan keumatan dari arena Musyda
BERDAMPINGAN - Dari kiri, Sekretaris PWM Jateng Dodok Sartono, Wakil Walikota Pekalongan H Salahudin, Sekretaris PWA, PDA, dan Balqis Diab hadir saat pembukaan Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan. (Dok. Istimewa)
0 Komentar

Inilah pesan keumatan inspiratif dari Dodok Kartono. Dia pun mengingatkan Muhammadiyah dan ormas Islam manapun, termasuk umat Islam, bahwa perubahan besar semacam itu pasti terjadi. “Ketika informasi itu datang, maka segera buat antisipasi agar selamat, membangun kapal untuk menaklukkan besarnya banjir bandang. Kalau ingin bertahan, jangan terlambat mengantisipasi perubahan,” tandasnya.

Pesan keumatan inspiratif berikutnya, pun disampaikan Dodok kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pekalongan. Ia pun menyebut rumus 3S sebagai strategi organisasi untuk bertahan dan berkembang.

“Strategi 3S ini bahkan tidak hanya untuk Muhammadiyah dan Aisyiyah, tetapi semua organisasi terutama ormas Islam butuh ini untuk bisa maju. Percayalah, orang akan datang sendiri kalau kita punya 3S ini,” ujarnya.

Baca Juga:1.004 Calhaj Kendal Pasti Berangkat Haji Tahun Ini, 176 Jamaah Ternyata ASN[PUISI] Dari Balik Jendela Kelas

Pertama, Muhammadiyah dan Aisyiyah harus solutif atas masalah yang dihadapi masyarakatnya. Kalau permasalahan warga Kota Pekalongan adalah rob, solusi apa yang bisa diberikan muhammadiyah, kata Dodok.

“Siapkan mitigasinya dengan baik. Kemudian masalah pengangguran, ini juga problem di kita. Berapa ribu mahasiswa PTM diwisuda setiap tahunnya, siapa yang bisa kasih solusi ke mereka. Jadi ke depan program-program kita harus solutif, menjawab permasalahan masyarakat,” bebernya.

Yang kedua adalah sinergi. Dodok meminta Muhammadiyah tidak bekerja sendirian, harus bersinergi dalam rangka dakwah amar makruf nahyi munkar. “Ini sudah bukannya Superman, osok superhero yang bisa one man show, tapi superteam. Ini katanya anak sekarang zamannya Avangers, para superhero bekerjasama,” ucapnya.

Ketiga, spiritual. Menurut Dodok, Muhammadiyah adalah organisasi dakwah yang ingin mengantarkan umatnya hingga ke surga. Karena itu, jangan sampai Muhammadiyah terlalu sibuk mengurusi organisasi sampai lupa aspek spiritualnya.

“Dulu Mbah ahmad Dahlan membangun sekolah, rumah sakit, itu bukan untuk gagah-gagahan, tetapi untuk membantu umat sekaligus berdakwah. Jadi jangan tinggalkan tujuan spiritual,” pesan Dodok.

Dengan strategi 3S ini, Dodok meyakini Muhammadiyah akan terus bertahan dan bertumbuh. Tidak hanya diterima masyarakat, melainkan masyarakat yang akan mencari dan mendatangi Muhammadiyah.

Itulah tiga pesan keumatan inspiratif yang menggema di arena Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan. Pesan-pesan itu dinilai relate dan relevan dengan kebutuhan Muhammadiyah maupun ormas Islam lainnya ke depan. (*)

0 Komentar