Macam-macam Teman, Ini 3 Tipe Teman yang Harus Dijauhi

Tipe Teman yang Harus Dijauhi
Ilustrasi tipe teman yang harus dijauhi. (freepik)
0 Komentar

Nah, biar semakin jelas, berikut beberapa tipe teman yang yang harus dijauhi. Bisa saja karakter teman berikut tidak seluruhnya sesuai dengan penilaianmu atau relate dengan pengalaman pertemananmu selama ini. Tetapi yang jelas, dari hasil jajak pendapat kecil-kecilan, beberapa karakter ini paling sering disebut sebagai tipe teman yang harus dijauhi. Yuk, simak ulasannya!

1. Teman yang Pelit

Tipe teman yang satu ini biasanya membuat kita malas untuk berteman dengan baik dengannya. Itulah tipe teman yang pelit alias bakhil, medit, kikir, nggegem, petinju kelas berat, dan istilah lainnya. Ini termasuk tipe teman yang harus dijauhi. Ya, mereka bahkan cenderung dijauhi oleh teman-teman yang lainnya.

Sebab meski tak ada ketentuan tertulis, namanya berteman umumnya saling membantu, saling support, ada simpul solidaritas, saling respek, saling peduli dan berbagi, ya minimal ada take and give. So, bukan teman dong kalau hanya mau menerima tanpa mau berbagi, hanya minta tolong tapi kurang bersemangat menolong.

Baca Juga:[PUISI] Warna Warni HujanPeringkat 64 di Indonesia, Tingkat Kerawanan Pemilu di Kendal Wajib Diantisipasi Bersama

Teman yang pelit dianggap tidak bisa berteman model begituan. Karena dia sulit berkorban, apalagi bab uang kan. Teman model begini akan lebih terasa menjengkelkan kalau ditambah paket nggragas. Sudah pelit, nggragas lagi. Nikmat nian kan?

Ilustrasi teman pelit. (freepik)

Bayangkan kalau kalian sama-sama anak rantau atau anak kos, yang jatah transferan sering telat, pertengahan bulan sudah sekarat. Tapi semua kegelisahan hati itu akan teringankan saat kita berkumpul dengan teman-teman yang sefrekuensi, nasib maupun karakternya. Karena kalian bisa patungan untuk beli makan atau masak bareng. Tapi coba satu di antaranya ada teman yang bakhil, makan pun jadi kurang nikmat.

“Urunan paling sitik, giiran wayahe mangan kabeh meh dipangan, ora kelingan konco. Medit tapi nggragas.” Begitu mungkin umpatan kalian saat si doi lagi ke toilet.

“Perasaan duwete paling akeh, tapi giliran kuntengan paling terakhir. Paling sitik meneh. Mboh, duwete meh go kawin coe.”

Ya begitulah teman yang pelit, ia cenderung menjadi tipe. Dan tak ada hubungannya dengan kaya atau miskin, banyak atau sedikit uang. Dasare pelit yo pelit.

0 Komentar