RADARPEKALONGAN.ID – Tahapan perkembangan kognitif mengacu pada proses berpikir oleh fungsi otak, yang meliputi kemampuan mencari adanya sebab akibat dalam memahami dan mengetahui sesuatu.
Kognitif sendiri adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu dalam menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan sebuah peristiwa. Proses kognitif ini erat hubungannya dengan tingkat kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki seseorang. Dari tahapan perkembangan kognitif, nantinya akan memengaruhi seseorang pada minat atau ide-ide tertentu.
Perkembangan kognitif berfungsi agar anak dapat melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar dengan menggunakan panca indra dan pengalaman gerak yang di dapat dari interaksi dengan orang-orang dan hal-hal di sekitarnya. Maka, peran orang tua sangatlah penting di setiap tahapan perkembangan kognitif anak.
Baca Juga:Terapkan 3 Magic Word ini! Simak Pentingnya Bertutur Kata Baik dan Anjurannya dalam IslamEfektif! 5 Cara Meningkatkan Profesionalitas sebagai Customer Service
Merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Jean Pieget, seorang filsuf, ilmuan, dan psikolog asal Swis. Ada 4 Tahapan perkembangan kognitif pada anak yang perlu orang tua tahu. Berikut pembagiannya:
4 Tahapan Perkembangan Kognitif pada Anak:
Ilustrasi tahap perkembangan kognitif anak. (freepik)
1. Tahap Sensorimotor
Tahap ini dimulai dari kelahiran 0-2 tahun. Bayi mulai mengenal dunia lewat interaksi dari panca indranya, sehingga mendapat pengetahuan akan objek-objek yang ditemui. Interaksi yang dilakukan berupa interaksi sensori yang melibatkan panca indra (melihat, mendengar), dan interaksi motorik adanya gerakan yang dilakukan (berlari, memegang, dll).
Intensitas pengalaman yang dilakukan melalui aktifitas sensorimotor akan memengaruhi perkembangan kognitif pada tahap ini. Orang tua diharapkan mampu hadir dan aktif berperan dalam pengenalan tahap awal ini, melalui kegiatan sensorimotor yang dilakukan bersama si kecil.
2. Tahap Pra-Operasional
Ilustrasi perkembangan kognitif anak. (freepik)
Di usia 2-7 tahun anak memasuki tahap pra-oprasional. Anak memahami lingkungan dengan menggunakan simbol atau tanda dan pemikiran intuitif. Masih ada keterbatasan pada tahap ini, yaitu, adanya egosentrisme, animisme, dan centration (memusatkan perhatiannya atas sesuatu kepada ciri yang dianggap paling menearik, dan mengabaikan ciri lainnya). Dalam berpikir juga belum konsisten, tidak logis, dan tidak sistematis.