SEBANYAK 497 rumah warga terdampak banjir, 65 warga di Kecamatan Margadana, Kota Tegal, mengungsi. Sedangkan total warga yang terdampak ada 1.912 orang yang tersebar di sejumlah kelurahan. Saat ini kondisi air masih belum surut, ada penanganan warga terdampak banjir terus dilakukan.
“Ada 65 jiwa pengungsi di kantor Kecamatan Margadana, Rumah terdampak 497 rumah dan 1.912 jiwa di sejumlah kelurahan,” kata Kalak BPBD Kota Tegal Mabrur.
Banjir tersebut dimulai Kamis, 5 Januari 2023 pukul 00.00 WIB, hal itu disebabkan karena meluapnya sungai kemiri. Kemudian rendahnya daerah pemukiman pada daerah cekungan, Pendangkalan sungai danPendangkalan dan penyempitan saluran drainase.
Baca Juga:Pendangkalan Sungai Picu Terjadinya BanjirKabupaten Tegal Dikepung Banjir
“Selain itu juga adanya hujan yang menguyur Kota Tegal semalaman. Sehingga menyebabkan air cepat meluap,” ujarnya.
Pantauan dilapangan saat ini Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan saat ini selimut, logistik, pampers dan kebutuhan pengungsi untuk kebutuhan makan pengungsi dan warga terdampak. Karena kebanyakan tidak bisa beraktivitas akibat genangan air yang cukup tinggi. Bahkan sudah dilakukan penyedotan air di underpas di Kalinyamat Kulon karena memutus jalur transpotasi dengan beberapa kelurahan dan kabupaten. Sedangkan dapur umum sudah dibuka dibeberapa titik lokasi banjir. Beberapa bantuan dari sejumlah instasi dan OPD terus berdatangan di Pos Pengungsi Kantor Kecamatan Margadana.
“Kami juga membuka dapur umum di lokasi terdampak genangan,” terang Kepala Markas PMI Kota Tegal Djoko Trihadmojo.
Sementara itu, Camat Margadana Ary Budi Wibowo memyampaikan kecamatan bersama Polsek dam Koramil telah melakukan penanggulangan dengan berbagai upaya. Menyiapkan dapur umum dan lokasi pengungsian karena yang utama kebutuhan warga. Kemudian pemeriksaan kesehatan juga telah dilakukan.
“Saat ini kita telah melakukan berbagai upaya, untuk membantu warga yang terdampak,” katanya. (mei/wan)