Perempuan Perlu Bicara 20.000 Kata per Hari, 5 Tips untuk para Suami agar Jadi Pendengar yang Baik

Mendengarkan
Laki-laki harus memiliki kualitas mendengarkan 2 kali lipat lebih baik. (foto: entrepreneurcamp)
0 Komentar

Laki-laki harus menjadi pendengar yang baik dan memiliki kekuatan mendengarkan 2 kali lipat dari perempuan.

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Benarkah perempuan bisa bicara lebih lama dan lebih banyak dari laki-laki? Bahkan dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa perempuan membutuhkan setidaknya 20.000 kata setiap hari untuk dikeluarkan. Sementara laki-laki hanya 7.000 kata dalam satu harinya.

Penyebab perempuan lebih banyak mengeluarkan kata-kata karena kadar protein Fokp2 di otak perempuan jauh lebih banyak ketimbang laki-laki. Tidak heran kalau perempuan sejak kecil lebih cepat bicara dan ketika remaja suka curhat dan bercerita tentang apapun.

Baca Juga:HUT ke-51 KORPRI, Serahkan Penghargaan Prestasi5 Level Mendengarkan dalam Pola Coaching dan Komunikasi Interpersonal, Anda di Level Mana?

Kalau perempuan memiliki kosa kata 20.000 kata yang harus dikeluarkan per hari dan laki-laki hanya 7.000 kata per hari, lantas siapa yang akan mendengarkan perempuan bicara?

Di sini letak permasalahannya. Para lelaki harus memahami ini, dan ini benar adanya, tidak bisa dilawan, tidak bisa berubah dan jangan coba-coba protes kalau perempuan lebih cerewet di mana pun dan kapan pun. Sebelum 20.000 kata terpenuhi maka dia akan mengeluarkan jurus-jurus kata-kata sampai habis.

Ini artinya kaum laki-laki harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi pendengar yang baik. Atau mulai sekarang kaum laki-laki harus belajar menjadi pendengar yang baik. Jangan ada lagi kata-kata yang keluar, “Kamu cerewet amat sih.”

Jika masih ada kata-kata yang keluar seperti itu, artinya, kaum laki-laki tidak memahami kondisi faal perempuan secara kodrati.

Berikut ini tips kaum laki-laki atau para suami agar kuat mendengarkan bicara, omongan, omelan, kecerewetan atau apapun namanya dari perempuan.

1.Mendengarkan Itu Sikap yang Baik

Menjadi pendengar yang baik itu adalah sikap yang baik. Mengapa? Karena dengan mendengarkan, kita jadi memahami sudut padang yang berbicara. Emosi apa yang sedang dirasakan, passion apa yang dimiliki, cerita mengesankan apa yang pernah terjadi.

Secara filosofi, telinga ini ada dua, kanan dan kiri. Jumlah telinga yang lebih banyak dari mulut, itu artinya, tugas telinga dua kali lipat dari mulut. Mendengarkan jauh lebih banyak ketimbang bicara.

2. Dengarkan Saja, Kadang Perempuan Tidak Butuh  Solusi

0 Komentar