7 Kasus Orang Terlantar di Batang Berasal dari Luar Kota

Orang terlantar
Petugas saat melakukan identifikasi biometrik kepada orang terlantar yang ditemukan di Subah Batang. (Dok istimewa)
0 Komentar

BATANG – Kasus penemuan orang terlantar di Kabupaten Batang sering terjadi. Beberapa diantaranya biasanya terlantar lantaran tersesat, linglung, atau mengalami gangguan mental. Untuk mengindentifikasi identitas mereka, Pemkab Batang pun memberikan layanan identifikasi biometrik.

Lewat layanan ini, Dinsos Batang bekerja sama dengan Disdukcapil Batang melakukan perekaman identitas. Dari banyaknya kasus yang ada, 7 diantaranya berasal dari luar daerah.

“Kalau informasi orang terlantar yang hilang atau tersesat itu biasanya kami langsung tindak cepat. Kalau misalnya yang bersangkutan sudah diajak komunikasi, maka kami berikan layanan identifikasi biometrik. Sehingga bisa dilacak identitasnya untuk dikembalikan ke keluarga,” ujar Kepala Dinsos Batang, Joko Tetuko saat diwawancarai, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga:Pelajar SMKN 1 Warungasem Menangi Juara Favorit Indonesia Fashion 3D Competition 2023Pengurus Baru IGTKI Batang 2022-2027 Targetkan Miliki Gedung Sendiri

Lebih lanjut, Subkord Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinsos Batang, Fidiastuti menambahkan, pihaknya tak memungkiri jika layanan ini tidak dapat digunakan. Pasalnya layanan ini hanya bisa berhasil jika yang bersangkutan pernah melakukan layanan perekaman e-KTP.

“Jumat kemarin ada penemuan lansia terlantar dengan kondisi yang lemah dan linglung. Sekarang sudah mendapatkan perawatan di RSUD. Tadi bersama Disdukcapil Batang kami berikan layanan biometrik. Tapi ternyata gagal tidak terdeteksi, kemungkinan belum pernah melakukan perekaman, namun tadi ada ucapan nama keluarga dan Tanjung Priuk, ini kita mencoba melacak kesana,” terangnya.

Disebutkannya, dari 2022 hingga awal tahun 2023 ini, Dinsos Batang sudah menemukan 7 kasus yang teridentifikasi dari luar daerah Batang, yaitu dari Jakarta Utara, Cilacap, Boja,Tangerang, Tegal dan Lampung.

“Setelah diketahui identitasnua langsung kita kontak lewat jejaring kami yang ada di daerah terkait. Langsung koordinasi antar daerah. Terkadang kita yang mengantar, atau dari pihak sana yang menjemput, kita upayakan untuk terus berusaha assessment identitasnya kita akan bantu semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Plt Kepala Disdukcapil Batang, Wilopo menyebut, autentifikasi kartu identitas biasanya memang menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku dengan cara sidik jari dan retina.

“Termasuk kami bekerjasama dengan Dinsos, membantu dalam pelacakan identitas orang yang terlantar,” ujarnya didampingi didampingi Kabid Pendaftaran Penduduk, Muhamad Sholeh.

0 Komentar