Abrasi di Simonet Sejak 2020, Kebun Melati, Tambak, dan Rumah Hancur

Abrasi di Simonet Sejak 2020, Kebun Melati, Tambak, dan Rumah Hancur
Daratan di Pulau Simonet sudah seluruhnya terendam air laut. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Abrasi di Simonet Desa Semut Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan terjadi sejak Juni 2020. Jarak rumah warga dengan bibir pantai dulunya cukup jauh. Jaraknya sekitar 500 meteran dari bibir pantai. Namun saat ini hampir seluruh daratan di Simonet sudah terendam air.

“Sejak bulan Juni 2020, abrasinya begitu luar biasa. Rumah-rumah hancur semua kena abrasi. Apalagi saat gelombang tinggi dan angin kencang, sulit dibayangkan. Warga itu mencari tempat perlindungan ke lokasi yang paling tinggi di sini pun masih rawan,” kata tokoh masyarakat Desa Semut, Joyo Laksono, Kamis (29/12/2022).

Menurutnya, puluhan rumah di pedukuhan ini rusak, sehingga dikosongkan oleh penghuninya. Warga banyak yang meninggalkan Simonet. Ada yang ngontrak rumah di tempat lain yang aman. Ada pula yang numpang di rumah kerabatnya. “Saat ini hanya ada 4 kepala keluarga. Jiwanya sekitar 15 hingga 20 orang. Sebagian besar sudah meninggalkan Simonet. Dulu di sini ada ratusan jiwa, dengan puluhan kepala keluarga,” katanya.

Baca Juga:Mengerikan, Pasang Laut 5 Meter Hajar Pulau SimonetTeras Rumah di Pulau Simonet Lautan Lepas

Selain menghancurkan rumah warga, abrasi dan gempuran air pasang laut telah menghancurkan tanaman melati dan tambak di wilayah itu. “Akibat terkena rob yang sangat besar, petani mengalami kerugian yang luar biasa,” ungkap dia.

Seluruh warga di Dukuh Simonet, lanjut dia, siap untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Bahkan warga berharap relokasi segera dilakukan. “Alhamdulillah relokasi sudah ada titik terang. Insya Allah di awal tahun 2023,” kata dia. (had)

0 Komentar