4 Anjuran Amalan Malam Lailatul Qadar, Raih Pahala Seribu Kali Lipat

Amalan malam lailatul qadar
Amalan malam lailatul qadar. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Janji pahala yang akan dilipatkan membuat umat Islam memperbanyak amalan malam lailatul qadar.

Al-Qur’an telah menyebutkan bahwa malam lailatul qadar bahkan lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Qadr ayat 3-5 berikut,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر

 تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

 سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Baca Juga:3 Jalan yang Baik untuk Merayakan Kesuksesan, Kamu Berhak Mendapatkan PerayaanMenjalani Hubungan dengan Pasangan yang Perfeksionis, Sajikan 5 Tips Untukmu

An-Nakha’i juga mengatakan bahwa, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latha-if Al-Ma’arif, hlm. 341).

Para ulama bersepakat bahwa makna amalan malam lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan adalah shalat dan amalan lain yang dikerjakan lebih baik dari shalat dan amalan yang dikerjakan pada 1000 bulan yang tidak terdapat malam lailatul qadar.

Tentu, janji akan kemuliaan ini merupakan kesempatan besar untuk diraih berkahnya. Menghidupkan malam kemuliaan ini dengan memperbanyak amalan menjadi jalan untuk menjemput kesejahteraan yang dijanjikan. Lantas, amalan malam lailatul qadar apa saja yang dianjurkan untuk dikerjakan?

Amalan Malam Lailatul Qadar

Sumber: freepik.com

Menghadiri Shalat Isya dan Subuh Berjamaah

Di antata shalat yang bisa dikerjakan di malam lailatul qadar adalah shalat Isya dan Subuh. Tidak hanya menunaikannya, umat Islam juga dianjurkan untuk menghadiri shalat berjamaah untuk kedua shalat tersebut.

Sebagaimana dikutip oleh Imam Asy-Syafi’I dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan,

أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ

“Menghidupkan malam lailatul qadar itu bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah.”

Imam Malik dalam Al-Muwatha’ juga mengatakan, Ibnul Musayyib menyatakan,

مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا

“Siapa yang menghadiri shalat berjamaah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”

Baca Juga:Bagaimana Seorang Perfeksionis dalam Hubungan? 7 Gambaran yang Menjadi Cirinya10 Tanda Perfeksionisme, Apakah Kamu Termasuk di Dalamnya?

Imam Syafi’I dalam kitab Latha-if Al-Ma’arif pernah mengungkapkan bahwa, orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjamaah sudah termasuk dalam bagian orang-orang yang menghidupkan malam lailatul qadar.

0 Komentar