Anak Asuh Stunting Dapat Makanan Tambahan, Program Aktif Koramil Wonopringgo Tiap 1 Bulan Sekali

anak asuh stunting
Koramil Wonopringgo dan nakes beri paket makanan tambahan untuk anak asuh stunting di Desa Jetaklengkong (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Koramil Wonopringgo memberikan paket makanan tambahan kepada anak asuh stunting berinisial AM (5) di Desa Jetaklengkong RT 02 RW 01 Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Senin (17/4/2023).

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Danramil Wonopringgo Kapten Inf Parman tersebut didampingi Babinsa dan diikuti bidan desa serta Kader Pembangunan Manusia (KPM) desa setempat.

Jajaran Koramil Wonopringgo dan nakes aktif pantau anak asuh stunting di wilayah binaan (Hadi Waluyo)

Baca Juga:Polsek Kesesi Amankan Petasan Siap Ledak, 22 Petasan Jumbo Siap Meledak DiamankanSelang Gas di SPBE Kauman Bocor, Bau Gas Menyengat, 4 Mobil Damkar Siaga, Situasi Aman Terkendali

Dikatakan Danramil Wonopringgo Kapten Inf Parman, kegiatan pemberian makanan tambahan bagi anak asuh stunting yang ada di Desa Jetaklengkong rutin dilaksanakan bersama nakes serta perangkat desa setempat.

“Sejak diadakan program anak asuh stunting dari TNI-AD, sampai sekarang kami terus melanjutkan pemberian makanan tambahan kepada anak stunting setiap bulan sekali,” jelas Danramil Parman.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan amal ibadah pada bulan suci Ramadhan, sehingga diharapkan mendapat keberkahannya. “Semoga kegiatan yang kita laksanakan mendapat keberkahan di bulan suci Ramadhan ini dan bermanfaat bagi anak stunting,” imbuhnya.

Paket makanan tambahan yang diberikan berupa susu bubuk tinggi kalsium 250 gram 2 kotak, telur ayam 1 kg, gula pasir 1 kg, gula jawa 0,5 kg, kacang hijau 1 kg, biskuit 2 bungkus, santan 3 bungkus, dan bingkisan Lebaran.

Wakil Bupati Pekalongan Riswadi selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pekalongan, saat rapat Evaluasi Dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Pekalongan menyatakan, kasus stunting di Kabupaten Pekalongan turun setiap tahunnya. Meski begitu upaya penurunan angka stunting di Kabupaten pekalongan perlu untuk terus digalakkan.

“Karena masih banyak faktor risiko keluarga baik dari remaja putri (retri), calon pengantin (catin), ibu hamil (bumil), ibu nifas (bufas), anak di bawah dua tahun (baduta) dan anak di bawah lima tahun (balita) yang bisa menyumbang angka kasus stunting di masa datang kalau tidak dicegah dan ditangani secara serius dan bersama-sama,” jelasnya.

0 Komentar