RADARPEKALONGAN.ID – Untuk mencegah terjadinya tanggul sungai yang berpotensi jebol, Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE telah memerintahkan dinas terkait untuk segera melakukan pendataan. Sehingga bisa dilakukan tindakan antisipasi atau pencegahan.
Demikian ia sampaikan disela-sela kegiatan Pemkot, kemarin. “Dinas terkait mulai melakukan penanganan tanggul jebol sekaligus menginventarisasi tanggul-tanggul yang berpotensi jebol. Walaupun beberapa titik masih ada genangan dan warga terdampak banjir yang mengungsi,” ucapnya.
Walikota Aaf berharap cuaca ekstrem menjadi puncak hujan dan sekarang sudah selesai. “Kalau tahun lalu sampai dengan Februari, semoga Januari tahun ini cuaca tak ekstrem disertai intensitas hujan tinggi lagi,” pintanya.
Baca Juga:Peringati Hari Agama Sedunia, FKUB Kota Pekalongan Safari ke Rumah IbadahWalikota Aaf :Tokoh Agama Memiliki Peran Satukan Perbedaan Menjadi Kebersamaan
Aaf menyebutkan, banjir pada peralihan tahun kemaren sekitar 2 ribu warga mengungsi. “Semoga titik-titik yang masih banjir bisa segera surut. Sehingga para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas dengan lancar,” tuturnya.
Aaf berpesan kepada warga terdampak banjir atau para pengungsi untuk terus berkomunikasi dengan puskesmas, kelurahan, Dinsos P2KB. “Mohon komunikasi ke instansi terkait mengenai hal-hal yang masih diperlukan, misalnya kami kelewat kontrol dan kurang memperhatikan warga terdampak banjir atau pengungsi. Pokoknya jangan saling menyalahkan, saatnya koordinasi dan komunikasi,” pesannya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Tri Nurtiyasih menghimbau, masyarakat untuk mewaspadai genangan air agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). “Karena kota pekalongan sempat terdampak banjir pasti ada genangan yang perlu diwaspadai semua warga untuk antisipasi jangan sampai ada perindukan untuk nyamuk, karena hujan mulai reda biasanya ada genangan sebagai tempat perindukan nyamuk,” ucapnya.
Disampaikan Tiyas, PSN harus dilakukan baik di dalam rumah hingga lingkungan sekitar, biasanya setelah banjir banyak ditemui sampah berserakan dan menampung sisa air seperti botol, plastik, ember maupun lainnya yang kemungkinan besar menimbulkan jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Lebih lanjut ia menambahkan, PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yakni menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, dan penampung air lemari es, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum dan kendi, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah, “Saatnya untuk bersih-bersih, semua sampah dibersihkan jangan sampai untuk perindukan nyamuk supaya tidak ada peningkatan kasus DBD. (dur)