RADARPEKALONGAN.ID – Kebanyakan dari kita pasti familiar dengan istilah first impression. First impression atau Halo Effect memiliki arti yakni bagaimana pandangan kita terhadap orang yang baru kita jumpai atau kenal.
Contoh halnya ketika kita baru memasuki atau berada di lingkungan baru, tentu kita akan menemui orang-orang yang sedari awal bertemu kita, ia akan tersenyum dan menyapa kita lalu kita pun memiliki penilaian bahwa mereka adalah orang yang dapat kita ajak untuk berteman.
Berbeda lagi jika kamu menemui orang-orang yang sedari awal sudah bermuka masam ataupun jutek dengan kehadiran kamu, tentu kamu menjadi takut atau bahkan malas untuk mengajak mereka berkenalan apalagi mengobrol. Begitu pentingnya first impression dalam aktivitas sosialisasi manusia.
Baca Juga:Mengapa Banyak Orang yang Mempercayai Zodiak? Berikut 4 Alasan Menurut Psikologis6 Cara Mengatasi Rasa Bosan agar Hubungan Makin Mesra
Fenomena ini kerapkali juga disebut dengan halo effect. Dilansir dari yayasanpulih.org, halo effect adalah istilah psikologi yang menggambarkan fenomena sosial yang tanpa disadari maupun tidak selalu terjadi pada kehidupan kita sehari-hari. Istilah halo effect ini pertama kali ditemukan oleh salah satu toko penting dalam ilmu psikologi yaitu Edward L. Thorndike pada tahun 1920 an.
Penemuan istilah halo effect merupakan penemuan yang tidak disengaja karena istilah ini ditemukan ketika Edward melakukan penelitian yang melibatkan para petugas kemiliteran sebagai subjeknya.
Ketika Edward meminta mereka untuk dapat melakukan ranking terhadap bawahan-bawahannya, yang menjadi keunikan pada penelitian Edward adalah sebelum para respondenya berbicara ataupun berinteraksi dengannya, Edward sudah berhasil mendapatkan hasil dari ranking yang dilakukan oleh para respondennya.
Hasil yang didapatkan oleh penemuan Edward adalah para responden memberikan ranking berdasarkan beberapa kategori. Misalnya pada kategori kepemimpinan yang baik ataupun kecerdasan.
Hal ini dipandang baik oleh Edward ketika ia mengingat fakta bahwa hasil yang diperoleh dari subjek-subjeknya atas penilaian mereka terhadap bawahan-bawahannya yang sesungguhnya berasal dari pengamatan-pengamatan uang bahkan ia tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan kualitas atas gaya kepemimpinan dan juga kecerdasan mereka.