*Peringatan Hari Pendengaran Dunia, Cek Gangguan Pendengaran
Batang – Kebiasaan menggunakan headset dalam waktu cukup lama saat bermain game maupun menonton YouTube, dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Kondisi itu saat ini banyak dialami oleh para pelajar.
“Gangguan atau kurangnya pendengaran akan menimbulkan dampak yang besar, terutama bagi pelajar, karena akan mengganggu belajarnya,” ungkap dokter spesialis THT RSUD Batang, Dr dr Muyassaroh disela-sela kegiatan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan telinga dan pendengaran dalam rangka Memperingati Hari Pendengaran Dunia (World Hearing Day) tahun 2023 di ruangan Klinik Lt.1 RSUD Kabupaten Batang, Kamis (02/03/2023).
Dr Muyassaroh menjelaskan, aturan yang benar penggunaan headset pada telinga durasi maksimal 60 menit. Selain itu volume suara juga hanya 60 persen saja.
Baca Juga:Misteri TobaDPRD Dukung Pengembangan ‘Kampung Buah’ di Batang
“Kalau sudah lebih dari itu harus berhenti, karena berbahaya bisa menyebabkan kurang pendengaran tadi,” tegas Muyassaroh.
Lebih lanjut dijelaskan, perawatan kesehatan telinga merupakan hal yang harus menjadi perhatikan. Mengingat jika sudah akut, maka akan berbahaya hingga menyebabkan orang tersebut tidak dapat mendengar.
“Untuk warga yang ikut konsultasi dan pemeriksaan sendiri kebanyakan kurang bisa mendengar disebabkan kotoran padat dan dalam. Sedangkan kotoran padat di dalam telinga itu sendiri merupakan efek dari pasien yang setiap hari selalu mengorek-orek telinga,” bebernya.
Muyassaroh menambah, mengorek telinga sendiri sebenarnya tidak dianjurkan, karena dengan dibiarkan saja secara alami, maka telinga akan membersihkan kotoran, dan keluar dengan sendiri.
Sementara itu, Direktur RSUD Kabupaten Batang dr Muhammad Ali Balki menjelaskan, sebanyak 100 orang mengikuti konsultasi dan pemeriksaan kesehatan telinga dan pendengaran.
“Konsultasi dan pemeriksaan ini juga sebagai bentuk pengabdian dan memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat Kabupaten Batang. Selain itu juga untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya merawat telinga sebagai indra pendengaran,” beber Ali Balki.
Pada kegiatan itu, sebanyak empat dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dikerahkan untuk melayani konsultasi dan pemeriksaan. Dari jumlah dokter tersebut, tiga diantaranya berasal dari Pekalongan, dan satu lagi merupakan dokter RSUD Batang.
Baca Juga:3 Pencuri Spesialis Minimarket Ditangkap, Ini Para PelakunyaKhalistan Rashtra
“Untuk mendukung pemeriksaan, RSUD Batang mempunyai Endoscopy THT, yaitu teknik pemeriksaan telinga secara visual dengan cara melihat langsung ke monitor. Sehingga layanan yang diberikan bisa lebih maksimal,” jelas didampingi Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kalisari Batang, Samuri.