Banjir Sudah Surut, Namun Belum Beranjak dari Degayu

Banjir Sudah Surut, Namun Belum Beranjak dari Degayu
Banjir masih menggenangi Kampung Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Senin (9/1/2023). (Foto: kiriman warga)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Banjir yang merendam sebagian kawasan Kota Pekalongan sejak akhir tahun 2022 lalu, saat ini sebagian besar sudah mulai surut.

Hanya saja, sampai Senin (9/1/2023), sebagian wilayah lagi masih tergenang banjir. Misalnya di Clumprit, Kelurahan Degayu, genangan banjir masih belum beranjak, dengan ketinggian sekitar 20 sampai 30 sentimeter. Kemudian Kelurahan Bandengan (20-30 cm), dan sebagian Kelurahan Kandang Panjang.

Faruk, salah seorang warga Clumprit, menuturkan saat ini ketinggian banjir yang menggenangi kampungnya memang sudah berkurang jika dibanding ketika akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Namun saat ini, banjir belum pergi kampungnya. Banjir belum juga beranjak Degayu.

Baca Juga:Tanggal 10 Januari Diperingati sebagai Hari Tritura, Ini Latar Belakang SejarahnyaPria yang Menceburkan Diri dari Atas Jembatan ke Muara Sungai Slamaran Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia

“Paling besar waktu tahun baru kemarin, sampai masuk ke rumah-rumah dan masjid. Kalau sekarang, ketinggian banjirnya sekitar 25 sentimeter,” katanya, Senin (9/1/2023).

Meski selalu kebanjiran, warga setempat sebagian besar tidak mengungsi. “Warga tidak mengungsi, karena sudah kulino (terbiasa, red) kebanjiran,” ungkapnya.

Kampung Clumprit, bisa dikatakan memang menjadi langganan banjir. Wilayah tersebut berada di daerah cekungan. Air dari wilayah Dekoro dan Setono (Kecamatan Pekalongan Timur), larinya ke daerah tersebut. Ditambah lagi jika Sungai Gabus limpas.

Sementara, kapasitas mesin pompa yang ada sekarang, belum mencukupi. “Pompa juga tidak bisa maksimal kalau kondisi air lautnya sedang tinggi,” ujarnya.

Dirinya memprediksi, wilayah setempat baru terbebas dari genangan banjir di bulan Maret atau April, tatkala intensitas hujan sudah berkurang. “Seperti yang sudah-sudah, biasanya setelah Februari, atau sekitar Maret April baru garing (kering, red),” ungkapnya.

Pihaknya juga bersyukur, beberapa hari lalu Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani, didampingi Wakil Wali Kota Pekalongan H Salahudin meninjau kondisi banjir di Clumprit, Degayu, sekaligus menyerahkan bantuan ke warga terdampak.

Pada kesempatan tersebut, dikatakan Faruk, Arsul juga menjanjikan bahwa pengadaan tambahan mesin pompa baru di wilayah tersebut akan dipercepat.

Baca Juga:Lapas Pekalongan Butuh Tambahan Mesin Pompa Air untuk Atasi BanjirFatwa MUI tentang Donor ASI yang Harus Dipahami agar Sesuai Syar’i

Sementara itu, data BPBD Kota Pekalongan sampai Minggu (8/1/2023) malam, warga yang sebelumnya mengungsi di beberapa posko pengungsian, sebagian besar sudah pulang ke rumah masing-masing, seiring dengan banjir yang sudah mulai surut. Namun sebagian lagi masih bertahan di pengungsian, lantaran banjir masih merendam rumah-rumah mereka. Total masih ada 186 warga yang mengungsi.

0 Komentar