BATANG, RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kabupaten Batang menyiagakan stok beras impor di gudang Bulog Kandeman sebanyak 2 ribu ton. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi gagalnya panen raya pada musim penghujan.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Batang, Subiyanto mengatakan, bahwa langkah antisipasi itu dilakukan seiring intensitas hujan yang masih terus mengguyur Kabupaten Batang menjelang musim panen raya di daerah itu.
“Kami kawatir, panen raya tidak akan terjadi. Mengingat hujan terus mengguyur daerah Batang menjelang musim panen raya ini. Oleh karenanya, Pemerintah Daerah berupaya mendatangkan beras dari Pemerintah Pusat sebanyak 2 ribu ton,” ujar Subiyanto, Selasa (7/3/2023).
Baca Juga:Belum Cabut Status Siaga Darurat Bencana, BPBD : Bencana Hidrometeorologi Masih MengancamApel Sinergitas TNI Polri, 500 Personel Diminta Netral
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kekurangan stok beras masyarakat Kabupaten Batang itu, 2 ton beras sudah didatangkan sejak awal bulan Februari 2023 lalu dan disimpan di gudang Bulog Kandeman, Batang.
“Stok sudah ada di gudang Bulog Kandeman. Kami perkirakan, stok beras sebanyak 2 ribu ton itu dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Batang sampai dengan 3 bulan kedepan. Kalaupun stok itu kurang, kami akan ambil lagi ke pusat, karena Pemerintah Pusat sudah menyediakan stok beras impor,” katanya.
Menurutnya, negara sudah mempersiapkan kebutuhan pokok masyarakat termasuk beras pada kondisi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu musim panen sekarang ini.
“Beras yang dihasilkan pada musim panen ini dikawatirkan akan berkurang, atau kualitas beras dalam kondisi kurang bagus. Sehingga apabila beras disimpan terlalu lama akan cepat rusak. Untuk itu, Pemerintah Pusat mengambil langkah dengan mengimpor beras dari luar,” jelasnya.
Stabilisasi Harga Beras
Adapun disebutkan Subiyanto, stok beras sendiri di gudang Bulog sebelumnya masih tersedia 40 ton, yang sekarang ini digunakan untuk program stabilisasi harga di sejumlah pasar daerah Batang.
“Kami bersama Bulog masih rutin menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga beras, yang sebelumnya naik diangka Rp12 ribu per kilogram, kini berangsur turun di angka Rp9.450 per kilogram. Kegaiatan ini masih akan kami gelar sampai nanti hari raya Idul Fitri,” katanya.
Dijelaskan dia, operasi pasar rutin digelar Disperindagkop dan UKM bersama Bulog di 15 kecamatan Kabupaten Batang. Di mana pada operasi pasar ini beras medium dipatok dengan harga Rp8.600 per kilogram.