Fakta Menarik tentang Batik Pekalongan Motif Pagi Sore beserta Sejarahnya

Batik pekalongan motif pagi sore keren
batik pekalongan motif pagi sore keren (twitter/@yaaffi)
0 Komentar

Sehingga jika pada pagi hari menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya dapat mengenakan motif yang berbeda dari sisi kain yang lainnya maka terkesan memakai 2 kain yang berbeda padahal hanya 1 lembar kain.

Motif pagi sore tempo dulu (Twitter/@erushi)

Warna yang lebih gelap biasanya dipakai di bagian luar untuk pagi dan siang hari, sementara bagian batik yang berwarna pastel dipakai pada acara malam hari.

Motif pagi sore banyak ditemui pada Batik Djawa Hokokai di pekalongan pada saat pendudukan Jepang (1942-1945) pada saat berlangsungnya perang dunia II.

Baca Juga:Mengulik Batik Pekalongan Motif BuketanRekomendasi Batik Tunik 2023 agar Anda Tampil Cantik dan Mempesona

Sebagai dampak adanya perang dunia II, perdagangan mori dan obat pewarna terputus, sehingga persediaan menipis. Kalaupun ada, harganya sangat mahal.

Pada masa itu pembatik Pekalongan membuat batik baru, yang lebih rumit dan dibuat dengan sistem padat karya, dengan tujuan memperlambat produksi tetapi tidak kehilangan pekerja.

Para pengusaha batik saat itu melakukan penyesuaian produk batik kepada penguasa baru dengan maksud supaya mereka mendapat tempat di pemerintahan.

Batik Djawa Hokokai dibuat di perusahaan batik orang Indo-Eropa, Indo-Arab, dan Peranakan, yang diharuskan bekerja untuk orang-orang Jepang, dengan alasan karena kualitas pekerjaan mereka yang sangat halus.

Sedangkan kain katunnya dipasok oleh orang-orang yang ditunjuk oleh tentara pendudukan Jepang. Batik Djawa Hokokai ini mulai dikombinasikan dengan motif pagi sore.

Pola batik Pekalongan motif pagi sore

Pola pagi sore menggambarkan suasana saat itu di mana kain sangat terbatas sehingga pembatik memiliki banyak waktu untuk mengerjakan selembar kain dengan ragam hias yang padat.

Sebagian batik Djawa Hokokai kombinasi motif pagi sore ada yang menggunakan susumoyo yaitu motif yang dimulai dari salah satu pojok dan menyebar ke tepi-tepi kain tetapi tidak bersambung dengan motif serupa dari pojok yang berlawanan.

Pola pagi sore bunga kupu-kupu (Twitter/@kangubibakar94)

Baca Juga:Ini Dia 7 Rekomendasi Batik Pekalongan untuk Pesta, Keren dan BerkelasMengulas Isen Isen Batik Tulis Pekalongan

Kupu-kupu menjadi salah satu motif hias yang menonjol selain bunga. Orang orang Jepang sangat menyukai kupu-kupu. Motif dominan lainnya adalah bunga. Yang paling sering muncul adalah bunga sakura (cherry) dan krisant, dahlia, anggrek, mawar, lili, dan teratai.

0 Komentar