Batik Rayhan Pekalongan Sediakan Sarung Terbaik

Batik Rayhan Pekalongan Sediakan Sarung Terbaik
Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE menunjukan sarung batik Rayhan dalam acara Pameran Kreatif di Lapangan Mataram. (Radarpekalongan.id/Abdurrohman)
0 Komentar

PEKALONGAN,Radarpekalongan.id – Batik Rayhan yang beralamatkan di RT 02 RW 05 Kelurahan Banyurip menyediakan sarung batik terbaik sesuai permintaan pasar. Mengingat permintaan konsumen yang membutuhkan sarung batik berkualitas terbaik semakin banyak,

Owner Batik Rayhan, Khusnul Khotimah mengaku, bila kebutuhan konsumen sarung batik sangat beragam, sesuai budget yang dimiliki konsumen. Mulai permintaan kualitas sarung sedang, premium, sampai kualitas terbaik. Karena itu, sebagai produsen berkewajiban untuk menyediakannya.

“Bila kita tidak beradaptasi dengan permintaan konsumen. Maka konsumen akan lari. sehingga kita harus menyediakannya,”ucapnya.

Baca Juga:Dampak Gelombang Pasang, 106 Warga Pekalongan MengungsiWalikota Pekalongan Aaf Raih Anugerah Meritokrasi 2022 Karena Berhasil Tata Kelola ASN

Diantara sarung batik Rayhan yang telah ready, sambungnya, sarung batik bermotifkan batangan hingga yang khas pekalongan.

“Selain motifnya khas, kami juga memakai bahan mori yang berkualitas super, yakni memakai katun candimekar,” paparnya.

Baca Juga : Wawalkot Solahudin Promosikan Sarung Batik Pekalongan Dihadapan Tamu BKPM

Ditegaskannya, bila sarung batik yang diproduksi Batik Rayhan merupakan batik cap asli. Maksudnya batik yang diproduksi secara manual menggunakan canting cap dari bahan tembaga berukuran 20 x 20 cm. Bagian tengah cap memiliki motif ukiran batik. Stempel akan dicelupkan ke dalam cairan malam lalu ditekan dengan keras di atas kain. ‘Teknik pembuatan batik cap muncul sekitar abad ke-20.

“Proses pembuatan batik dengan metode cap tergolong modern. Cara pembuatannnya sama seperti saat kita menggunakan stempel. Kelebihan dari metode ini adalah membuat proses pengerjaan batik lebih cepat. Proses pembuatan batik cap hanya memakan waktu 2 sampai 3 hari tergantung luas kain,” bebernya.

Sementara itu, HA Afzan Arslan Djunaid SE menambahkan,bila memakai sarung batik merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan, sehingga perlu dilestarikan kembali tradisi tersebut.

“Kami ingin memakai sarung batik menjadi kebiasaan masyarakat,” pungkasnya. (dur)

0 Komentar