BEDA OTAK KIRI DAN KANAN HANYA MITOS
Ternyata perbedaan kemampuan fungsi otak kiri dan kanan yang berhubungan dengan karakter seseorang itu hanya mitos. Berdasar hasil penelitian terbaru, tidak ada perbedaan antara fungsi otak kiri dan kanan. Dengan kata lain, yang selama ini dianut orang bahwa otak kiri dan kanan berbeda fungsinya dalam mengendalikan karakter seseorang, hanyalah mitos belaka, tidak benar adanya.
Selama ini diyakini karakter maupun kepribadian seseorang dipengaruhi oleh kerja otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dipahami dominan dengan hal-hal yang berhub-ungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis, mem-baca maupun menganalisis.
Sementara otak kanan ber-peran dalam hal pengendalian emosi, memiliki kemampu-an intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis, dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
MUNCULNYA ANGGAPAN ADANYA PERBEDAAN FUNGSI OTAK
Baca Juga:Pertemuan Besar Multaqa Ulama Qur’an NusantaraAmalkan 1 Hari 1 Asmaul Husna
Mitos itu awalnya muncul sekitar tahun 1860-an, berdasar penelitian terhadap penderita epilepsi oleh Paul Broca, Saintis Perancis yang pertama kali mengemukakan adanya perbedaan fungsi otak kiri dan kanan. Dia berkesimpulan demikian karena apabila bagian otak kiri rusak, seseorang akan kesulitan berbicara. Misalnya, orang yang menderita stroke ringan karena pembuluh darah di bagian otak kirinya pecah, akan mengalami kesulitan berbicara. Sejak saat itu dikembangkan teori bahwa orang yang dominan otak kiri akan cenderung ber-pikir lebih logis, analitis dan obyektif.
Sementara itu orang yang dominan otak kanannya akan cenderung berpikir lebih intuitif, bijaksana dan subjektif.
HASIL PENELITIAN YANG MEMBANTAH
Hasil penelitian yang dipimpin oleh Dr Jeff Anderson, direktur fMRI Neurosurgical Mapping Service, University of Utah, membantah teori tersebut. Menurut Anderson, terdapat kesalahpahaman bahwa untuk menganalisis fungsi otak hanya dilakukan pada satu bagian otak saja. Ia malah membantah, hal itu lebih merupakan hub-ungan antara semua daerah otak yang memunginkan manusia untuk terlibat dalam kreativitas dan berpikir analitis.
“Ini bukan kasus otak kiri berhubungan dengan logika se-mentara penalaran lebih dominan di otak kanan,” jelas Anderson.
“Demikian halnya kreativitas, prosesnya tak didominasi pada otak kanan melebihi otak kiri,” tegasnya.