Bencana Datang Tak Terduga, BPBD Kota Pekalongan Ajak Masyarakat Lebih Responsif dan Siaga

Pelatihan Bencana
ISTIMEWA PELATIHAN - BPBD Kota Pekalongan melaksanakan pelatihan penanggulangan bencana bagi warga Kelurahan Tirto di Resto Merah Putih Sigandu, Kabupaten Batang.
0 Komentar

PEKALONGAN – Terkadang, bencana selalu datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Mau tidak mau, harus direspon dengan cepat dan tepat oleh masyarakat sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, guna mendorong keterampilan masyarakat untuk mengetahui situasi secara cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk melindungi diri, Pemkot Pekalongan melalui BPBD setempat melaksanakan pelatihan penanggulangan bencana bagi warga Kelurahan Tirto di Resto Merah Putih Sigandu, Kabupaten Batang.

Kepala BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha mengatakan,pada pelatihan kali ini mengambil tema banjir sebab di daerah Tirto rawan bencana banjir,  pihaknya juga mengambil tema gempa dimana tujuannya melatih kesiapsiagaan, kebiasan, budaya sadar bencana.

“Simulasi seperti ini harus rutin untuk meminimalkan dampak, agar masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat menyelamatkan diri dan tentunya keluarga serta masyarakat sekitar, dengan cara dan prosedur kedaruratan teknik penyelamatan yang tepat,” katanya.

Baca Juga:Peringati 10 Muharram, MI Salafiyah Kuripan Lor Santuni Anak Yatim dan PiatuAtasi TPA Overload, Pemkot akan Perluas Area Di Samping Sisi Selatan TPA Degayu

Mengingat beberapa waktu yang lalu, terjadi gempa bumi yang berpusat di Batang dan Kota Pekalongan juga terdampak hal tersebut, Dimas membeberkan teknik yang harus dilakukan mulai dari memperhatikan getaran yang terjadi apakah benar gempa atau bukan. Jika getaran tersebut dari gempa, masyarakat harus mengambil tindakan bagaimana melindungi bagian tubuh yang penting khususnya kepala dengan tangan atau peralatan lain yang ada di sekitar.

“Tetap tenang dengan posisi menunduk, ketika getaran berkurang atau mulai reda, tinggalkan tempat untuk menuju titik yang lebih luas atau aman contoh halaman rumah melalui jalur aman dengan tetap memperhatikan benda di sekeliling kita seperti infrastruktur rumah atau benda yang menggantung agar selamat dari peristiwa gempa bumi,” sambungnya.

Sementara itu, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa wilayah Kelurahan Tirto saat ini masih terdampak bencana banjir dan rob hampir semua RW, selain itu di tahun 2023 sempat terjadi tanggul roboh dan menimpa rumah, selain itu juga gempa yang berpusat di Batang cukup terasa di Kota Pekalongan, sehingga menurutnya simulasi atau pelatihan kebencanaan sangat penting untuk mengantisipasi kejadian tidak terduga. 

0 Komentar