9 Bentuk Komunikasi Nonverbal, Tak Hanya Berbicara Lewat Kata

Bentuk komunikasi nonverbal
0 Komentar

Mata orang dapat menunjukkan berbagai emosi, termasuk permusuhan, ketertarikan, dan ketertarikan. Orang juga sering menggunakan isyarat tatapan mata untuk mengukur kejujuran seseorang. Kontak mata yang normal dan mantap sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang mengatakan yang sebenarnya dan dapat dipercaya. Sebaliknya, mata yang berubah-ubah dan ketidakmampuan untuk mempertahankan kontak mata sering dilihat sebagai indikator bahwa seseorang sedang berbohong atau menipu.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bentuk komunikasi nonverbal berupa tatapan mata tidak secara akurat memprediksi perilaku berbohong.

Haptik

Berkomunikasi melalui sentuhan adalah bentuk komunikasi nonverbal penting lainnya. Sentuhan dapat digunakan untuk mengkomunikasikan kasih sayang, keakraban, simpati, dan emosi lainnya.

Baca Juga:Cinta pada Pandangan Pertama, Apakah Perasaan Ini Nyata?Benarkah Sensasi Kupu-Kupu di Perut Adalah Pertanda Cinta?

Dalam bukunya Interpersonal Communication: Everyday Encounters, penulis Julia Wood menulis bahwa sentuhan juga sering digunakan untuk mengomunikasikan status dan kekuasaan. Individu berstatus tinggi cenderung menginvasi ruang pribadi orang lain dengan frekuensi dan intensitas yang lebih besar daripada individu berstatus rendah.

Perbedaan jenis kelamin juga berperan dalam cara orang memanfaatkan sentuhan untuk mengkomunikasikan makna. Wanita cenderung menggunakan sentuhan untuk menyampaikan perhatian, perhatian, dan pengasuhan. Pria, di sisi lain, lebih cenderung menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan atau kendali atas orang lain.

Ada sejumlah besar penelitian tentang pentingnya sentuhan pada masa bayi dan anak usia dini. Studi monyet klasik Harry Harlow, misalnya, menunjukkan bagaimana kehilangan sentuhan menghambat perkembangan. Dalam percobaan, bayi monyet yang dibesarkan oleh induk kawat mengalami defisit permanen dalam perilaku dan interaksi sosial.

Penampilan

Pilihan pakaian, gaya rambut, dan faktor penampilan lainnya juga dianggap sebagai sarana komunikasi nonverbal. Penelitian tentang psikologi warna telah menunjukkan bahwa warna yang berbeda dapat membangkitkan suasana hati yang berbeda. Penampilan juga dapat mengubah reaksi fisiologis, penilaian, dan interpretasi.

Pikirkan semua penilaian halus yang kamu buat dengan cepat tentang seseorang berdasarkan penampilan mereka. Kesan pertama ini penting, itulah sebabnya para ahli menyarankan agar pencari kerja berpakaian dengan pantas untuk wawancara dengan calon pemberi kerja.

Para peneliti telah menemukan bahwa penampilan bahkan dapat berperan dalam berapa banyak penghasilan orang. Orang yang menarik cenderung mendapatkan lebih banyak dan menerima tunjangan lainnya, termasuk pekerjaan berkualitas lebih tinggi.

0 Komentar