Bikin Bahagia! Komunitas Pekalongan Curhat Bagi-Bagi Uang Jajan untuk Anak-Anak Pengungsi di Kelurahan Tirto

Bikin Bahagia! Komunitas Pekalongan Curhat Bagi-Bagi Uang Jajan untuk Anak-Anak Pengungsi di Kelurahan Tirto
Komunitas Pekalongan Curhat memberikan bantuan kepada para pengungsi di Tirto dengan cara berbeda.(foto/radarpekalongan.id/ainul)
0 Komentar

KOTA, Radarpekalongan.id – Cara berbeda dilakukan Komunitas Pekalongan Curhat saat memberikan bantuan kepada para pengungsi di Aula Kelurahan Tirto, Jumat 2 Desember 2022. Komunitas berbasis media sosial itu membagikan-bagikan uang jajan untuk anak-anak yang mengungsi di tempat tersebut.

Sontak aksi itu disambut antusias. Tak hanya anak-anak yang maju berebut, para orang tua pun turut serta ikut di dalamnya. Suasana ruangan yang semula sepi mendadak menjadi meriah karena aksi itu.

“Alhamdulillah ada yang udik-udikan, kasih jajan, tadi bagi-bagi uang untuk anak-anak. Kami mengucapkan terima kasih, senang sekali. Anak-anak juga senang tadi,” ungkap salah satu pengungsi, Mukaromah, warga gang 16 Kelurahan Tirto.

Baca Juga:Akhir yang Getir untuk Generasi Emas Belgia di Piala Dunia 2022Melihat Kontroversi Gol Kedua Jepang dalam Laga Melawan Spanyol, Perdebatan Bola Sudah Keluar atau Belum

Dikatakan Mukaromah, sebagian warga sudah mengungsi sejak Kamis 1 Desember 2022 malam. Hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan membuat sebagian wilayah Tirto terendam banjir, termasuk rumah miliknya. Dia menambahkan, ada beberapa kebutuhan yang saat ini mendesak untuk dipenuhi seperti popok bayi, minyak kayu putih, dan susu anak.

Sementara itu, Pendiri Pekalongan Curhat, Muhammad Luthfi mengatakan, aksi kali ini memang dilakukan mendadak karena dia dan anggota komunitas kain baru mengetahui jika ada warga yang mengungsi akibat banjir di wilayah Tirto. “Ini memang mendadak, kami baru tahu tadi pagi dan kami langsung bergerak,” tuturnya.

Mengenai bentuk bantuan yang berbeda dari biasanya, Luthfi menyatakan bahwa pihaknya sempat berfikir terkait bentuk bantuan yang akan diberikan. Bentuk bantuan lain seperti nasi bungkus, diyakini Luthfi sudah disiapkan oleh relawan maupun komunitas lain. Sehingga akhirnya diputuskan untuk memberikan dalam bentuk uang jajan kepada anak-anak di lokasi pengungsian agar lebih efektif dan efisien.

“Kami sempat ragu, apakah nanti ada yang tersinggung kalau bentuknya uang tunai yang tidak seberapa ini. Tapi ternyata justru disambut meriah. Kehadiran kami disambut dengan baik dan para pengungsi merasa bahagia. Ternyata memang uang tunai juga dibutuhkan oleh para pengungsi,” tambahnya.

Dikatakan Luthfi, aksi ini merupakan gerakan awal dari Komunitas Pekalongan Curhat. Dia berharap apa yang dilakukan bisa memberikan dampak positif bagi para pengungsi. “Setidaknya kehadiran kami bisa menghilangkan rasa suntuk, jenuh, ‘dugal’ yang dirasakan para pengungsi. Kita lihat tadi dengan kehadiran kami mereka semua ikut bahagia,” tandasnya.(nul)

0 Komentar