BLK Komunitas Diharapkan Mampu Menopang Kebutuhan Tenaga Kerja Industri di KITB

BLK Komunitas
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa saat menyampaikan paparan dalam kegiatan FGD Sosialisasi Peta Jalan Kemandirian BLKK tahun 2023, Senin (12/6/2023).(foto/istimewa)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Kehadiran Balai Latihan kerja Komunitas atau BLK Komunitas diharapkan mampu menyiapkan kebutuhan tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.

Salah satunya yakni untuk perusahaan-perusahaan yang ada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) maupun di kawasan industri lainnya.

Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa berharap, kehadiran BLK Komunitas harus mampu menopang kebutuhan tenaga kerja untuk industri di sekitarnya.

Baca Juga:Karyawan PT Tiga Dara Pilih Walk Out saat Audiensi dengan Manajemen, Tuntut Pengembalian Uang Tunggu 50%Lazismu Tasarufkan Beasiswa Mentari untuk 95 Siswa di Lingkungan Pendidikan Muhammadiyah

“Kami sudah petakan BLK Komunitas yang bisa menopang penyediaan tenaga kerja di tahap-tahap awal untuk kebutuhan beberapa industri di KITB,” jelasnya yang ditemui di sela-sela kegiatan FGD Sosialisasi Peta Jalan Kemandirian BLKK tahun 2023, Senin (12/6/2023).

Pihaknya juga sudah berbicara dengan direksi KITB agar bisa melibatkan BLKK dalam penyediaan tenaga kerja bagi industri-industri di dalamnya.

“Kuncinya, BLKK harus bisa terintegrasi dengan kawasan industri. Maka juga harus terbangun ekosistemnya dengan bursa kerja yang sudah kami siapkan lewat anjungan bursa kerja,” tambah Caswiyono.

Lewat FGD kali ini, juga dilakukan konsolidasi agar BLK Komunitas bisa menjadi tempat pelatihan masyarakat lokal sehingga mereka dapat terserap di industri. Sehingga bagi masyarakat yang selama ini tidak punya akses untuk mengikuti pelatihan, maka BLKK bisa hadir untuk mengatasi masalah tersebut.

Di wilayah Pekalongan dan sekitarnya, Kementrian Tenaga Kerja RI telah membangun puluhan BLK Komunitas. Yaitu 17 BLKK di Batang, 20 di Kabupaten Pekalongan, 4 di Kota Pekalongan dan 24 di Pemalang.

FGD BLK Komunitas bersama Stafsus Menaker RI.(foto/istimewa)

BLK Komunitas didirikan di lingkungan lembaga sosial keagamaan yang memiliki basis sosial dan kelembagaan masyarakat yang kuat. Namun untuk peserta pelatihan, tidak dikhususkan untuk kalangan santri tetapi untuk seluruh masyarakat.

Diharapkan, kehadiran mereka bisa turut berperan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dan mengatasi pengangguran di sekitarnya. Terutama di daerah-daerah di mana BLKK tersebut beroperasi.

Baca Juga:Catatkan Kinerja Positif, BPJS Ketenagakerjaan Raih Pengakuan Nasional dan InternasionalKaryawan PT Tiga Dara Gelar Aksi Tenda Keprihatinan, akan Dilangsungkan Selama 15 Hari

“Di BLKK, pelatihan yang diberikan sekaligus dengan paket sertifikasinya. Sehingga setelah pelatihan, maka akan langsung dilakukan uji kompetensi. Sehingga bagi mereka yang lulus, akan langsung mendapatkan sertifikasi kompetensi dengan standar nasional. Sehingga mereka bisa bekerja di industri-industri yang ada di sekitarnya,” kata Caswiyono.

0 Komentar