“Saya yakin Kementerian Agama telah berupaya semaksimal mungkin menghadapi lonjakan jumlah jamaah haji dari Indonesia. Namun, terkait keterlambatan makanan atau kurangnya pasokan di Musdalifah itu bukan disengaja. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi Kementerian Agama agar tahun depan jamaah kita bisa lebih diperhatikan dan lebih siap menghadapi situasi yang tidak terduga,” jelas Bupati.
Bupati Pekalongan juga berharap agar seluruh jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi segala kondisi yang diluar dugaan saat berada di tempat suci. Sebab, beberapa situasi seperti di Musdalifah atau saat melontar jumrah seringkali tidak dapat diprediksi oleh manusia.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fadia Arafiq juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan turut mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi para jamaah haji serta keberhasilan pembangunan daerah.
Baca Juga:Bupati Fadia Arafiq Sambut 313 Jamaah Haji Kloter 39 Asal Kabupaten PekalonganDindukcapil Kabupaten Pekalongan Gelar Perekaman KTP-el di Desa Kwagean
Sebagai informasi bahwa jamaah haji kloter ke-40 Kabupaten Pekalongan saat pemberangkatan berjumlah 332 orang jamaah. Namun saat di mekkah terdapat 2 orang jamaah yang meninggal dunia dan 1 orang jamaah meninggal saat di Asrama Haji Donohudan. Selain itu, terdapat juga 2 orang jamaah haji yang dipulangkan lebih awal, sehingga dalam penyambutan sore itu hanya ada 327 jamaah haji yang mengikuti acara penyambutan di pendopo rumah dinas bupati.