Capai Kemaslahatan Rakyat, Berpolitiklah dengan Konsep Aswaja

Capai Kemaslahatan Rakyat, Berpolitiklah dengan Konsep Aswaja
Kegiatan halaqah fiqih peradaban tentang fiqih siyasah dan tatanan dunia baru di Pesantren Kauman Lasem, Kabupaten Rembang, Selasa (20/12/2022). (Radarpekalongan.id/NU.Online)
0 Komentar

REMBANG,Radarpekalongan.id – Dalam berpolitik, harusnya menganut konsep Aswaja. Maksudnya berpolitik untuk mencapai kemaslahatan rakyat. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil pada pembukaan pembukaan halaqah fiqih peradaban tentang fiqih siyasah dan tatanan dunia baru di Pesantren Kauman Lasem, Kabupaten Rembang, Selasa (20/12/2022).“Kepemimpinan suatu umat diorientasikan untuk mencapai kebaikan dan kebahagiaan orang banyak.Itulah Konsep politik Aswaja” ucapnya.Dosen UIN Walisongo Semarang itu menyampaikan, politik suatu umat dipengaruhi oleh akidahnya. “Jika akidahnya ahlussunnah wal jamaah atau aswaja maka cara berpolitiknya juga sesuai akidah Aswaja, begitu pula dengan lainnya,” tandasnya.Dengan digelarnya kegiatan halaqoh, Muzamil menyampaikan terima kasih kepada PBNU yang menggelar acara halaqah fiqih peradaban menyongsong 1 Abad NU di 70 pesantren di Jawa Tengah. “Dengan halaqah fiqih peradaban ini para kiai dapat berdiskusi membaca keadaan baik nasional maupun internasional, mengidentifikasi masalah yang dihadapi, serta mencarikan solusinya agar tata dunia bau dapat menjamin terwujudnya keadilan dan kemakmuran warga dunia,” ujarnya.Sementara itu,Pengasuh Pesantren Kauman Lasem KH Zaim Achmad Ma’shum menyampaikan, dengan halaqah fiqih peradaban, NU diharapkan menjadi pionir dalam tatanan dunia baru guna mewujudkan nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian dunia.“Selain itu, dengan halaqah ini kita dapat silaturahim bertukar pikiran untuk kebaikan,” pungkasnya. Halaqah tersebut diikuti para pengasuh pesantren se-Lasem dengan narasumber Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manausia (Lakpesdam) PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh. (dur)

0 Komentar