Kompetai Jepang yang selalu datang tidak bulan pulang dengan hasil nihil tanpa sehelai kain pun didapat. Siasat cerdik dengan menambahkan ornamen ratusan bunga dan kupu-kupu kecil membuat produksi kain batik sangat lama.
Cerdiknya Wong Pekalongan lebih memilih siasat tersebut daripada harus melawan Kompetai Jepang yang mudharat -nya lebih banyak. Apalagi kepemilikan senjata kompetai Jepang yang kala itu menandingi Amerika Serikat.
Maka akal-akalan wong Pekalongan dengan motif yang lebih rumit cukup sukses melawan perampasan kain batik. Perlu kita ketahui bersama, motif batik Jawa Hokokai menurut buku Inet Ramadan berjudul Cerita Batik bisa dikatakan lahir atas kondisi sulit dan menjepit kala itu.
Baca Juga:Jangan Sampai Lewat! Ini 10 Jenis Kurma yang Enak untuk Menu Berbuka PuasaBeberapa Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadan yang Penuh Kemuliaan
Mau tidak mau Kompetai Jepang harus menunggu berbulan-bulan loh agar dapat merampas kain batik wong Pekalongan. Kondisi seperti itu akhirnya Kompetai Jepang lupa menagih kain batik.
Sebab sibuknya peperangan antar negara membuat Kompetai Jepang tak terlalu memikirkan kain batik. Cerdiknya wong Pekalongan cukup efektif dalam menghentikan tindakan sewenang-wenang Kompetai Jepang.
Waktu pengerjaan kain batik yang lama karena detail-detail ratusan bunga harus dikerjakan secara teliti. Tak boleh dikerjakan secara terburu-buru karena hasilnya bakalan jelek.
Kompetai Jepang tak bisa berbuat banyak selain menunggu sampai jadi. Entah jadinya kapan, Kompetai Jepang tidak tahu. Ketika Kompetai Jepang kembali lagi ke tempat produksi batik, lagi-lagi sang juragan bilang belum selesai dibuat.
Bagian dari mempermalukan Kompetai Jepang yang merasa butuh kain batik. Nah titik cerdiknya wong Pekalongan disitu.
Sadar tak punya kekuatan melawan, namun di sisi lain bisa merendahkan mereka secara tidak langsung. Kedatangan Kompetai Jepang yang berkali-kali ke tempat produksi batik, membuat mereka bosan sendiri.
Perlawanan kreatif itu akhirnya dimenangkan wong Pekalongan karena Kompetai Jepang akhirnya gagal membawa serta kain batik. Ternyata eh ternyata, cerdiknya wong Pekalongan jago dalam menipu Kompetai Jepang yang galak itu.
Baca Juga:Ini 5 Fakta Menarik Kain Batik Jawa Hokokai yang Keren BangetKenapa Harus Ada Hasil Sidang Isbat untuk Awal Ramadan dan Syawal? Begini Penjelasannya
Melihat secara langsung kain batik belum selesai digarap, membuat Kompetai Jepang percaya. Pulang dong Kompetai Jepang dengan tangan hampa.
Tampak kecerdikan yang berbalut kreativitas, tak mungkin wong Pekalongan bisa menipu secara telak Kompetai Jepang. (*)