[CERPEN] Senja Sang Pendobrak Tatanan

[CERPEN] Senja Sang Pendobrak Tatanan
Sumber foto: https://www.smadwiwarna.sch.id/
0 Komentar

Horee horeee Imron sangat cerdas dan mantap. Bagaimana ini pak Arif. Apakah bapak mau mensuport kami? Tanya senja kepada guru killer nya.” Ok. Bapak sangat bangga pada kalian, murid baru-baru, tapi bisa memberikan warna baru di lingkungan sekolah ini. Pa Arif berjanji akan mensuport kalian semua. Semangat!!” Jawab pa Arif.

Ingat anak-anaku, aku akan ijin kepala sekolah. Untuk menggunakan komputer dan internet untuk membuka terobosan ini itu demi kalian.

Terima kasih pak. Ucap senja sambil berdiri terus berorasi.” Demografi yang akan Indonesia alami adalah generasi di mana pemuda mempunyai peran yang penting dalam teknologi informasi . Digital literasi akan menjadi sesuatu yang mutlak dimiliki oleh pemuda dalam hal ini aku dan kalian. “saat ini untuk menghadapi teknologi dan informasi di masa yang akan datang. Kemampuan menganalisis masalah dan cara mengambil keputusan menjadi kemampuan yang harus dimiliki.karena perubahan saat ini sangat lah cepat, sehingga kita harus mampu beradaptasi terhadap lingkungan”. Paham!!! Urai Senja.Sttttttt jangan semangat-semangat saja. Kita harus terus belajar bahasa Inggris biar lancar. Sanggah Siska, siswi cantik berambut panjang ini menimpali.

Baca Juga:[CERPEN) Perempuan yang Kupeluk di Rest Area[PUISI] Luka Kemarin

“Betul sis. Kamu sangat jeli sekali”. Ucap pa Arif, sambil menerangkan. Penguasaan bahasa inggris kalian harus ditingkatkan. Karena masih sangat lemah. Untuk itu, Bu Wiwi nanti tak minta khusus agar pada saat jam pelajaran Bahasa Inggris ditambahi lagi. Agar kalian cepet fasih.

Ingat yah nak. kalau bahasa Inggris kita lemah, akan menjadi kendala, untuk bisa bersaing di era globalisasi. Sebab, teknologi dan informasi dimiliki oleh negara-negara lain. Camkan itu!!!. Pemuda saat ini cenderung akan menjadi pasif jika teknologi dan informasi menjadi teman sehari-hari. Dengan kemudahan teknologi dan informasi pemuda akan malas untuk aktif berorganisasi, malas bersosialisasi dan malas berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan sekitarnya sehingga terkadang menjadi tidak sensitif dan tidak peka terhadap perubahan di sekelilingnya.

Tidak ada yang kuat sekuat tenaga pemuda, tidak ada yang bisa berlari cepat secepat larinya pemuda, tidak ada yang bisa berpikir inovatif se inovatif pemuda. Karena itu manfaatkan masa muda kita sebaik-baiknya. Pemuda Indonesia masa lalu, masa kini dan masa depan harus tetap bisa sebagai agen perubahan.

0 Komentar