RADARPEKALONGAN.ID – Kamu akan tahu seseorang memiliki crab mentality saat dia menarik seseorang menjauh dari kesuksesannya. Sama seperti seekor kepiting yang tidak akan membiarkan kawannya kabur sendiri dari ember atau jala nelayan, seseorang dengan crab mentality pun akan melakukan hal yang membuat semua orang menderita bersamanya.
Fenomena psikologis yang melibatkan perasaan iri ini sudah sangat umum terjadi. Namun mengapa? Dan apa yang menyebabkan hal ini timbul?
Analogi Egois dari Crab Mentality
Saat sekelompok kepiting tengah dalam bahaya, kebanyakan dari mereka akan tetap tinggal bersama dan menderita bersama. Namun jika dilihat lebih dekat, kenyataannya tidak seperti itu. Saat satu kepiting hampir berhasil melarikan diri, kepiting yang lain akan menarik dia untuk tetap tinggal, dan begitu seterusnya. Inilah pola pikir egois dan iri terhadap kesuksesan orang lain yang kita sebut dengan crab mentality.
Baca Juga:5 Cara Mengetahui Jenis Kulit Anti Ribet biar Tidak Salah Pakai SkincareGitasav Dituduh Pedophobia, Memang Apa Bedanya dengan Childfree?
Intinya, jika misal kamu tidak bisa melaukan suatu hal, maka orang lain juga tidak boleh meraih kesuksesan itu. Akan sama-sama berbahaya apabila kamu memiliki mentalitas ini atau terjebak dalam hubungan dengan crab mentality.
Perilaku menjatuhkan yang menjadi sifat dasar fenomena psikologis ini bisa berupa kritikan, kalimat meremehkan, dan memanipulasi hingga orang yang ditargetkan jatuh.
Contoh dari crab mentality adalah saat seorang temanmu meminta bantuan untuk mengajarinya menyelesaikan suatu hal, tapi kamu justru memberinya langkah yang salah. Hal ini seringnya bertujuan agar orang itu tidak lebih sukses dari kamu, atau gagal bersama kamu.
Faktor yang Memunculkan Crab Mentality
Sebagai makhluk sosial, kita dituntut untuk hidup berkelompok. Dalam kelompok ini, kita akan lebih dimudahkan untuk mencapai suatu tujuan. Namun di sisi lain, kita juga dituntut untuk bersaing dengan orang lain yang memiliki tujuan yang sama.
Dari kehidupan berkelompok ini, crab mentality bisa muncul karena ketatnya persaingan, sifat kompetitif tiap orang, rasa cemburu, iri, malu, harga diri rendah, kepercayaan diri rendah, dan sebagainya.
Tak bisa dipugnkiri bahwa ketatnya persaingan serta keinginan untuk maju pada setiap orang memunculkan fenomena crab mentality yang sangat tidak sehat pad sebuah kelompok. Dengan mengkritik dan mencibir kesuksesan serta kebahagiaan orang lain tidak akan menaikkan level kamu. Dengan menyama rendahkan level orang lain dengan level kamu juga tidak akan membuat kamu bahagia, mungkin hanya sementara, tapi tetap tidak ada yang diuntungkan dari mentalitas ini.