Dampak Gelombang Pasang, 106 Warga Pekalongan Mengungsi

gelombang pasang
Warga Kota Pekalongan sedang mengungsi di Aula Kelurahan Tirto. (Radarpekalongan.id/Abdurrohman)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Sebagai dampak gelombang pasang air laut di Pesisir Utara Kota Pekalongan, telah mengakibatkan sekitar 106 Warga Kota Pekalongan, terpaksa mengungsi ke Aula Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, karena rumahnya kebanjiran.

Bundawati, warga yang mengungsi mengaku rumahnya kebanjiran karena air sungai Meduri melimpas ke pemukiman warga. “Makanya demi keselamatan anak-anak, kami sekeluarga harus mengungsi,” ucapnya.

Di tempat terpisah, Plt Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha SSos menyebut, bahwa dini hari tadi terjadi puncak pasang di Pesisir Utara yang menyebabkan air masuk melalui dua muara di sungai Kota Pekalongan yakni sungai Meduri maupun sungai Loji.

Baca Juga:Walikota Pekalongan Aaf Raih Anugerah Meritokrasi 2022 Karena Berhasil Tata Kelola ASNKaftan Batik Terbaru yang Diburu Konsumen

“Karena tekanan dari sungai tersebut menyebabkan limpas di beberapa titik yang mengakibatkan pemukiman di sempadan sungai Loji dan Meduri tergenang,” tuturnya.

Disebutkan Dimas, untuk dua wilayah yang terdampak yakni Tirto dan Panjang Wetan. Tirto Timur Meduri khususnya gang 15, 16, dan 14. Selanjutnya Aula Kelurahan Tirto difungsikan untuk tempat pengungsian. “Ketinggian genangan dua kelurahan yang terdampak banjir berkisar antara 30-50 cm,” bebernya.

Terkait upaya dari BPBD, dijelaskan Dimas usai waktu Subuh gabungan BPBD, bersama Polri TNI, dan relawan melakukan evakuasi untuk meminimalkan dampak resiko bencana. BPBD lakukan assesmen dan koordinasi lintas sektor, memastikan sarpras pengungsian terlayani dengan baik. Selain itu juga pendukung layanan kesehatan dan logistiknya juga baik.

“Untuk jumlah pengungsi di Kelurahan Tirto ada 106 orang, kalau Panjang Wetan nol. Gelombang pasang ini harus diwaspadai sampai tiga hari ke depan. Adapun cuaca saat ini awal musim hujan namun masih dalam kategori intensitas ringan hingga menengah,” ungkapnya.

Dimas mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sempadan sungai untuk terus memantau atau memperhatikan informasi kaitannya dengan cuaca atau gelombang pasang. Jika ada tanda-tanda banjir pastikan perlengkapan pribadi atau barang-barang di rumah aman sewaktu ada genangan. “Ketika terjadi curah hujan tinggi aktivitas di luar ruang untuk dikurangi. Pantau selalu informasi cuaca dari sumber terpercaya,”imbaunya. (dur)

0 Komentar