Dampak Menunda Waktu Tidur: Berisiko Terkena Penyakit Jantung, Diabetes, hingga Obesitas

menunda waktu tidur
Ini bahaya yang ditimbulkan dari perilaku menunda-nunda waktu tidur. (unsplash.com)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Merasa capek dan lelah setelah melakukan aktivitas sehari-hari, terkadang malah membuat kita lebih suka menunda waktu tidur.

Waktu tidur yang diulur-ulur tersebut biasanya dilakukan untuk marathon nonton film, menonton youtube, berbelanja di marketplace, scrolling media sosial entah itu Instagram, TikTok ataupun aplikasi media sosial lainnya.

Perilaku tersebut sering juga disebut dengan istilah bedtime procrastination.

Dikutip dari cxomedia.id, kebiasaan menunda-nunda waktu tidur atau bedtime procrastination adalah fenomena di mana kita seringkali memilih untuk menunda tidur dan melakukan aktivitas yang sebenarnya tidak bisa dilakukan di siang hari karena padatnya aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Baca Juga:Hari Perempuan Internasional 2023, Saatnya Merangkul Kesetaraan!H-3 Menuju Konser Blackpink, Ini Hal Yang Harus Kamu Persiapkan Jika Sudah Pegang Tiketnya

Kebiasaan ini sering disebut sebagai balas dendam karena kurangnya waktu untuk melakukan hal yang disukai atau disenangi di siang hari.

Bedtime Procrastination Dapat Dialami Siapa Saja

Bedtime procrastination dapat dialami oleh siapa saja yang memiliki jadwal kerja yang padat. Namun, hasil penelitian di Polandia menunjukkan bahwa perilaku ini lebih sering terjadi pada pelajar. Ini menunjukkan bahwa usia dan status pekerjaan dapat menjadi faktor utama dalam perilaku kecenderungan menunda-nunda waktu tidur.

Meskipun mereka menyadari dampak negatif yang dapat timbul dari kebiasaan menunda waktu tidur, orang seringkali enggan berhenti dari aktivitas yang sedang dilakukan.

Selain itu, faktor distraksi dari gadget dan sumber hiburan lainnya juga dapat menjadi penyebab perilaku ini. Distraksi yang terus menerus membuat seseorang sulit menerapkan jadwal tidur yang teratur.

Kendali diri yang rendah saat hendak tidur juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan kebiasaan menunda waktu tidur. Setelah melewati aktivitas yang melelahkan, seseorang cenderung memiliki kapasitas mental dan kendali diri yang rendah dalam membuat keputusan, termasuk keputusan untuk tidur. Meskipun mata dan badan seseorang sudah lelah, ia tetap kesulitan memutuskan waktu kapan ia harus tidur.

Sisi Psikologis Kebiasaan Menunda Waktu Tidur

Dari segi psikologis, kebiasaan menunda waktu tidur ini berkaitan dengan self-regulation atau kemampuan meregulasi diri. Orang yang memiliki kemampuan regulasi diri yang rendah cenderung lebih berpotensi melakukan bedtime procrastination.

0 Komentar