Cegah Munculnya DBD, Adi Purwanto Bersama Relawannya Aktif Bersihkan Saluran Air

DBD
Adi Purwanto bersama relawannya membersihkan rumput yang tumbuh liar di sepanjang saluran air. (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Mencegah DBD itu lebih baik daripada mengobati. Itulah yang dilakukan Adi Purwanto, pensiunan Pemkot Pekalongan bersama relawannya saat membersihkan saluran guna mencegah munculnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti di perkampungan Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, kemarin.

Dalam pantauan Radar, Adi Purwanto yang juga Bacaleg PDI Perjuangan bersama relawan mengambil sampah yang menumpuk di saluran air. Selain itu, juga membersihkan rumput yang tumbuh liar di sepanjang saluran air.

Adi Purwanto berharap, kegiatan yang dilakukannya bisa bermanfaat untuk mencegah timbulnya penyakit DBD. Karena dengan lingkungan yang bersih, maka perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti bisa dihentikan.

Baca Juga:Tercatat 2023 ada 33 Kasus Pernikahan Usia Dini, Berikut Dampak NegatifnyaWalikota Aaf Kenalkan Penggunaan Bahasa Isyarat, Begini Harapan dan Tujuannya?

Adi Purwanto berdialog dengan masyarakat disela-sela kegiatan kerja bakti di Kelurahan Tirto.(Radarpekalongan.id)

“DBD bukanlah penyakit yang bisa diremehkan, mengingat Indonesia merupakan negara tropis, tempat di mana nyamuk berkembangbiak dengan sangat baik,” ucapnya.

Jika telat sedikit saja dalam menempuh langkah penanganan, kehilangan nyawa menjadi komplikasi paling parah yang bisa saja terjadi. Penyakit ini dapat menyerang siapa pun, baik kelompok anak-anak, maupun orang dewasa. Oleh karena itu, langkah pencegahan perlu dilakukan, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.

Cegah DBD Harus Didukung Kesadaran Masyarakat

“Keberhasilan pencegahan kasus DBD harus didukung dengan kesadaran masyarakat dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” ajak Adi Purwanto.

Adi Purwanto berdialog dengan masyarakat disela-sela kegiatan kerja bakti di Kelurahan Tirto.(Radarpekalongan.id)

Selain itu, masyarakat diminta tetap menjalankan program Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pola 3M plus. Yakni, Menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), dan disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Plusnya atau kegiatan pendukung lainnya adalah dengan bergotong royong untuk membersihkan lingkungan atau memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk.

0 Komentar