Dianggarkan Rp 4,9 Miliar, Jembatan Klidang Wetan Batang Siap Diperbaiki

Dianggarkan Rp 4,9 Miliar, Jembatan Klidang Wetan Batang Siap Diperbaiki
RUSAK - Kondisi Jembatan Klidang Wetan yang sudah rusak cukup parah dan mendesak dilakukannya perbaikan. (foto diambil dari grup facebook Pigura Warga Batang).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kabupaten Batang memastikan bakal memperbaiki Jembatan Klidang Wetan, Kecamatan Batang di tahun 2023 ini. Kabar ini tentu layak disambut gembira warga, mengingat jembatan di Jl KKO Usman ini telah lama rusak.

Kabid Prasarana Jalan dan Jembatan, DPUPR Kabupaten Batang, Endro Suryono mengatakan, bahwa Pemkab telah menganggarkan dana sebesar Rp 4,9 miliar dari APBD Batang tahun 2023 untuk perbaikan Jembatan Klidang Wetan yang kondisinya sudah memprihatinkan itu.

“Ya, tahun depan akan kami tangani perbaikan jembatan itu. Ini salah satu bentuk perhatian dari Pemkab Batang pada masyarakat yang sudah lama menginginkan perbaikan jembatan Klidang Wetan itu,” ungkap Endro, Rabu (28/12/2022).

Baca Juga:Perpanjangan Waktu, Pelaksana Proyek Islamic Center Batang Didenda Rp 12 Juta/HariIntensitas Curah Hujan Meningkat, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Dijelaskan Endro, kontruksi Jembatan Klidang Wetan lama akan diganti seluruhnya dengan menggunakan material yang baru. Seperti halnya abutment jembatan hingga rangka jembatan. Selain itu, lebar jembatan yang semula hanya 3 meter akan diperlebar menjadi 5,5 meter.

“Insya Allah lelang pekerjaan akan dilaksanakan di bulan Maret/April 2023. Kalau kami lelang di awal tahun, takutnya pada waktu lebaran akan mengganggu aktivitas masyarakat. Mengingat lamanya masa pekerjaan, sekitar enam bulanan. Sehingga harapannya, setelah lebaran sudah bisa dilaksanakan kontrak pekerjaan, dan mulai pekerjaan fisiknya,” jelasnya.

Ia pun meminta pengertian dari masyarakat sekitar, jika selama pekerjaan perbaikan Jembatan Klidang Wetan aktifitasnya akan terganggu. Terlebih, lanjut dia, pihaknya tidak dapat menyediakan jembatan alternatif atau jembatan darurat selama proses pekerjaan.

“Jembatan darurat tidak ada, mengingat bentangnya terlalu panjang, mencapai sekitar 45 meteran. Terlalu riskan dan berisiko. Jadi kami mohon pengertian dari masyarakat selama pengerjaan bisa mencari jalan alternatif lain,” paparnya.

Ditambahkan Endro, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Batang, belum bisa menyelesaikan sejumlah jembatan yang mengalami kerusakan dan perlu dilakukan perbaikan. “Masih tersisa sekitar delapan jembatan yang perlu kami perbaiki. Namun harus dikerjakan secara bertahap,” tandasnya. (fel/sef)

0 Komentar