Dicari, Calon Presiden yang Pahami Gen Z

Gen Z
URUS KTP-EL - Sejumlah pemilih pemula yang notabene masuk Gen Z tengah menunggu proses perekaman KTP-el di MPP Batang untuk kelengkapan persyaratan menggunakan hak suaranya di 2024 mendatang.
0 Komentar

BATANG – Sebagai generasi yang melek informasi digital, Generasi Zilenial atau Gen Z ternyata cukup melek dengan dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Salah satunya soal persaingan para bakal calon presiden (bacapres), mereka pun menyampaikan harapannya agar siapapun yang nantinya memimpin Indonesia bisa lebih memahami dan memerdulikan nasib Gen Z.

Dinamika kontestasi menuju Pilpres 2024 memang semakin meningkat intensitasnya. Terlebih, tiga bacapres yang saat ini muncul ke permukaan bakal menjalani pendaftaran resmi pencalonannya ke KPU pada November mendatang. Perkembangan ini rupanya tak dilewatkan juga oleh Gen Z.

Usia mereka boleh dibilang masih belia, namun faktanya mereka juga tak kalah antusias dalam merespon pergerakan para bacapres memperkenalkan diri dan menggalang dukungan di berbagai wilayah.

Baca Juga:Say No to Bully, Aksi Gizi YesAksi GiziSay No to Bully, Aksi Gizi YesPohon Tumbang Tutup Jalur Kajen-Kandangserang

Hal ini seperti dituturkan dua siswa SMAN 1 Batang, Duta Pasha Sekar Narariya dan Rihadatul Aisyi . Keduanya adalah kelompok Gen Z yang Februari 2024 mendatang akan menggunakan hak pilih perdananya di Pemilu Serentak.

Mereka pun menyampaikan harapannya kepada para bacapres yang saat ini masih berlomba tebar pesona ke masyarakat akar rumput. Duta Pasha Sekar Narariya misalnya, ia menyampaikan harapan besarnya bahwa dari ketiga Bacapres nantinya siapa pun yang terpilih agar dapat merealisasikan keinginan gen Z.

“Pemilu zaman sekarang kan beda dengan zaman dulu, karena teknologi digital lebih berkembang, jadi Capresnya juga harus bisa ngikuti kemajuan teknologi,” katanya, saat ditemui, usai melakukan perekaman KTP-el, di Mal Pelayanan Publik (MPP) Batang, Kabupaten Batang, Senin (9/10/2023).

Soal adaptasinya sebagai pemilih pemula, Rihadatul mengaku tak banyak menemui kendala dalam menyambut pesta demokrasi lima tahunan itu. Sebab pendidikan seputar Pemilu telah didapatkan melalui praktik langsung Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos). “Kalau suruh milih Capres idaman sih, pinginnya yang sering terjun langsung ke masyarakat dan memahami keinginan gen Z,” ungkapnya.

Namun Rihadatul juga mengungkapkan kegelisahannya soal karakter umum Gen Z yang cenderung individualis. Karena itulah, ia amat berharap Presiden Republik Indonesia ke-8 nantinya bisa benar-benar memahami Gen Z yang akan menjadi penentu saat Indonesia mengalami bonus demografi di 20230 an mendatang.

0 Komentar