BATANG – Meski digelar secara mandiri, visi CV Netral Organizer untuk membumikan literasi lewat Bazar Buku Murah Batang berjalan sukses. Pasalnya dalam 10 hari penyelenggaraan, total transaksi perputaran uang pun mencapai Rp550 Juta. Bahkan beberapa stan buku mendapatkan omzet hingga Rp12 Juta per hari ketika weekend.
“Tujuan kami yang utama adalah meningkatkan masyarakat batang gemar membaca. Sehingga kami menyediakan buku dengan harga terjangkau, bahkan harganya mulai Rp3 Ribuan dan ada juga diskon hingga 70 persen. Alhamdulillah ternyata responnya bagus sehingga total transaksinya bisa mencapai Rp550 Juta,” ujar Perwakilan CV Netral Organizer, Widodo saat diwawancarai di sela penutupan pameran, Minggu (5/2/2023).
Ia turut mengapresiasi animo masyarakat yang mendukung kesuksesan pameran. Meski digelar mandiri secara gotong royong antar peserta bazar, acara ini bisa sukses walaupun tidak melibatkan anggaran dari pemerintah.
Baca Juga:JMQH Ajak Kaum Perempuan Jadi HafidzahJalan-jalan ke Semarang, Cobain 5 Nasi Goreng Babat Terenak Ini!
“Kami apresiasi animo masyarakat yang sudah membantu meramaikan kegiatan. Apalagi tiap harinya ada sekitar 8-10 sekolah yang datang berkunjung. Kami harap bazar ini juga bisa menjadi media pengenalan anak kepada buku di tengah gempuran gawai dan teknologi digital,” ujarnya.
Tak hanya sekadar bazar buku, tetapi juga turut dihadirkan aneka lomba. Lomba-lomba ini pun banyak diminati masyarakat, bahkan hingga masyarakat di luar Batang. Tak hanya itu, turut pula ditampilkan aneka kesenian lokal dan hiburan untuk menghibur para pengunjung, sembari mengenalkan budaya lokal Batang.
Meski kali ini digelar secara mandiri lewat swadaya para peserta bazar, pihaknya pun tetap bersemangat menggelar bazar. Hal ini menjadi komitmen pihaknya untuk membumikan literasi dan membangun karakter anak. Khususnya lewat bacaan-bacaan yang mendidik dan kaya wawasan.
Menurutnya, sudah menjadi tugas bagi semua pihak, untuk bisa menyiapkan generasi muda ke depan yang berkarakter. Dimana salah satunya dapat didorong dan didukung lewat program literasi yang apik. Apalagi di tengah gempuran dampak negatif teknologi, dan degradasi moral yang terjadi akhir-akhir ini.
“Ada anggaran pemda ataupun tidak, pameran buku tetap akan berjalan. Baik dalam skala bazar, atau pekan raya. Karena bagi kami tak hanya sekadar profit, tapi utamanya meningkatkan literasi minat baca dan membangun moral anak. Meski tidak mudah, karena banyak rintangan saat menggelar event, kami tetap semangat untuk menggelar event ini ke depan. Karena ini sudah jadi tugas kita bersama, kalau bukan kita siapa lagi?” pungkas Widodo.