“Kami juga sempat mengobrol dengan para peserta pelatihan, bahwa mayoritas dari mereka ikut pelatihan ini memang betul-betul dari 0 belajarnya. Kendati demikian, Alhamdulillah 90 persen mereka setelah mengikuti pelatihan ini, 90 persen dari mereka bisa membuka usaha sendiri dengan modal,yang ternyata tidak begitu besar tetapi hasilnya sangat menjanjikan. Mudah-mudahan hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Kota Pekalongan,” harapnya.
Walikota HA Afzan Arslan Djunaid SE dengan didampingi Kepala Dinperinaker setempat, DR Sri Budi Santoso melihat proses pelatihan kerja bidang tata boga dan hantaran.(Radarpekalongan.id)
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menyampaikan sejak awal tahun, Dinperinaker telah menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan kerja diantaranya 8 paket pelatihan di 27 kelurahan yang bekerja sama dengan LPKS, 17 paket untuk pekerja pabrik rokok, dan 33 paket pelatihan kerja di BLK yang sudah berjalan 50%.
Baca Juga:Warga Kelurahan Sokoduwet Belajar Olah Sampah Organik dan AnorganikKelompok Patriot STMIK Widya Pratama Dinobatkan Terbaik I Kelompok PIK Remaja Segmentasi Usia 20–24 Tahun
Dinperinaker Kota Pekalongan akan Buka Pelatihan Lagi
“Masih ada 50 persen lagi yang kami laksanakan dan kami kembali akan membuka pelatihan keterampilan kerja gelombang ketiga pada awal Bulan September 2023. Disamping itu, pada perubahan anggaran, kami juga menggenjot perluasan pelatihan kerja,” ujar SBS, sapaan akrabnya.
SBS menegaskan, perekonomian di Kota Pekalongan tumbuh lebih baik bila dibandingkan tingkat Provinsi maupun nasional, sehingga tercipta banyak lapangan kerja.
“Tugas kami menyiapkan para angkatan kerja agar bisa memanfaatkan kesempatan kerja yang terbuka luas dan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik,” pungkasnya. (Dur).