Efek Dunning-Kruger: Kamu Beneran Tau atau Cuma Sok Tau?

Efek Dunning-Kruger
Efek Dunning-Kruger, beneran tau atau cuma sok tau? (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Dunning dan rekan-rekannya juga melakukan percobaan di mana mereka bertanya kepada responden apakah mereka mengenal berbagai istilah yang berkaitan dengan mata pelajaran termasuk politik, biologi, fisika, dan geografi. Seiring dengan konsep asli yang relevan dengan subjek, mereka menyisipkan istilah yang sepenuhnya dibuat-buat.

Sekitar 90% responden menyatakan bahwa mereka setidaknya memiliki pengetahuan tentang istilah yang dibuat-buat. Sejalan dengan temuan lain yang terkait dengan efek Dunning-Kruger, semakin banyak peserta yang merasa familier dan menguasai suatu topik, semakin besar kemungkinan mereka juga mengklaim bahwa mereka akrab dengan istilah yang sebenarnya hanya dibuat-buat.

Mereka cenderung tidak ingin terlihat tidak kompeten, sehingga menjawab seolah mereka adalah ahli di dalamnya.

Mengapa Bisa Terjadi?

Mengapa dunning kruger-effect bisa terjadi. (Sumber: freepik.com)

Baca Juga:Kenali 4 Stress Language, Ragam Reaksi Manusia Terhadap StresKamu Harus Tahu Perbedaan Introvert dan Pemalu, Keduanya Berbeda!

Dunning dan Kruger berpendapat bahwa fenomena ini berasal dari apa yang mereka sebut sebagai “beban ganda”. Orang tidak hanya tidak kompeten, tetapi mereka juga tidak menyadari ketidakmampuannya itu.

Efek ini dikaitkan dengan sejumlah penjelasan berikut.

Ketidakmampuan untuk Mengenali

Kekurangan keterampilan dan keahlian menciptakan dua masalah berbeda. Pertama, orang memiliki kinerja yang buruk di bidang di mana mereka tidak kompeten di dalamnya. Kedua, mereka tidak menyadari kekeliruannya, sehingga tidak mengenali kesalahan yang diperbuat. Mereka juga cenderung tidak belajar, karena mengangap bahwa mereka bisa dan tahu tentang pekerjaan atau topik tertentu.

Kurangnya Metakognisi

Efek Dunning-Kruger juga terkait dengan kesulitan dengan metakognisi, di mana orang tidak memiliki kemampuan untuk merefleksi dan melihat perilaku serta kemampuannya dari luar diri. Mereka kesulitan menilai diri sendiri dengan objektif.

Orang seringkali hanya dapat mengevaluasi diri mereka sendiri dari sudut pandang mereka yang terbatas dan sangat subjektif. Dari perspektif yang terbatas ini, mereka tampak sangat terampil, berpengetahuan luas, dan lebih unggul dari yang lain. Karena itu, orang terkadang kesulitan untuk memiliki pandangan yang lebih realistis tentang kemampuan mereka.

Sedikit Tahu, Semakin Sok Tahu

Kadang-kadang, sedikit pengetahuan tentang suatu subjek dapat membuat orang secara keliru percaya bahwa mereka tahu semua yang perlu diketahui tentangnya. Seperti kata pepatah lama, sedikit pengetahuan bisa menjadi hal yang berbahaya.

0 Komentar