Pahami! Emosi yang Tidak Stabil Disebabkan Oleh 6 Hal Ini

Emosi yang tidak stabil
Emosi yang tidak stabil. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Apa yang mungkin menyebabkan seseorang mendapat tingkat emosi yang tidak stabil lebih tinggi dibandingkan orang lain? Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.

Kamu perlu mempelajarinya karena emosi yang tidak stabil akan memberikan dampak yang luas terhadap kehidupanmu.

Sebab Emosi yang Tidak Stabil

Fungsi otak: Sebuah penelitian berskala lebih kecil menemukan bahwa setelah melihat gambar-gambar yang tidak menyenangkan, orang-orang dengan peringkat emosi yang tidak stabil yang lebih tinggi memiliki tingkat oksigen yang lebih rendah di korteks prefrontal lateral mereka dibandingkan dengan mereka yang memiliki peringkat neurotisme yang lebih rendah. Area otak ini berperan dalam berbagai fungsi kognitif proses.

Baca Juga:16 Contoh Ciri Kepribadian Neurotisisme, Tandai Ketidakstabilan Emosi dalam Diri Seseorang5 Efek Keterbukaan Terhadap Berbagai Aspek Kehidupan, Pahami dan Pertimbangkan untuk Meningkatkan Keterbukaanmu

Trauma masa kanak-kanak: Mengalami beberapa jenis trauma di kemudian hari tampaknya tidak meningkatkan neurotisisme, namun paparan terhadap peristiwa semacam ini ketika kamu masih muda tampaknya memiliki efek ini.

Iklim: Jika kamu tinggal di iklim yang rentan terhadap pola cuaca yang lebih ekstrem, hal ini dapat meningkatkan risiko ciri-ciri kepribadian emosi yang tidak stabil —kemungkinan disebabkan oleh fungsi dopamin yang lebih buruk akibat stres iklim.

Gender: Sebuah studi kepribadian multikultural menemukan bahwa perempuan memiliki skor lebih tinggi untuk sifat emosi yang tidak stabil di 22 negara yang diteliti. Meskipun demikian, kesenjangan antar gender tampaknya lebih kecil di dunia online. Diperkirakan hal ini terjadi karena kamu bisa menjadi lebih anonim saat online, sehingga mengurangi kekhawatiran mengenai apa yang mungkin dipikirkan orang lain tentang dirimu.

Genetika: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa emosi yang tidak stabil diwariskan, sama seperti kita mewarisi sifat-sifat lain seperti tinggi badan. Oleh karena itu, pada tingkat tertentu, kita mungkin dilahirkan dengan kecenderungan terhadap sifat kepribadian tertentu.

Kelangsungan hidup: Bahkan ada pendapat bahwa emosi yang tidak stabil mungkin berakar pada evolusi karena, dalam beberapa hal, menjadi sangat sensitif terhadap bahaya atau ancaman dapat memberikan keuntungan dalam bertahan hidup.

0 Komentar