Food Estate Temanggung Ditarget Capai 1.000 hektar di 2024

Food Estate Temanggung Ditarget Capai 1.000 hektar di 2024
foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres PANEN. Sejumlah pekerja di area food estate di Bansari Temanggung sedang memanen bawang merah.
0 Komentar

TEMANGGUNG – Program food estate (lumbung pangan) di Kabupaten Temanggung ditarget mencapai 1.000 hektar di tahun 2024 mendatang, sehingga pemerintah kabupaten setempat terus berupaya menambah luasan untu program ini. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan, sejak pertama kali program FE ini di mulai di Temanggung, FE di Temanggung dikhususkan untuk tanaman holtikultura. 

Sebab kata Joko, potensi lahan pertanian di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing sangat cocok untuk mengembangkan tanaman holtikulutra seperti bawang putih, bawang merah, cabai dan tanaman holtikutura lainnya. 

Baca Juga:Jumlah Desa Mandiri di Kabupaten Temanggung Terus BertambahPolres Purworejo Selidiki Dugaan Penyimpangan Pengadaan Aplikasi Kembang Desa

“Program food estate di Temanggung ini memang khusus untuk pengembangan tanaman holtikulutura, karena memang melihat potensi lahan yang ada,”jelasnya Selasa kemarin. 

Joko mengatakan, pertama kali FE di Temanggung berada di Desa/Kecamatan bansari dengan mengembangkan tanaman bawang merah, cabai dan sejumlah tanaman holtikultura lainnya. 

Menurutnya, seiring dengan peningkatan luasan FE kemudian, lahan untuk pengembangan program lumbung pangan ini mencapai 339 hektare di tahun 2021 dan 2022, dan diawal tahun 2023 ini tercatat luasan FE di Temanggung sudah mencapai 600 hektar. 

“Masyarakat khususnya petani cukup antusias dengan program ini, sehingga luasan terus bertambah,”katanya.

Dikatakan, di tahun 2024 mendatang, luasan FE di Kabupaten Temanggung ditarget mencapai 1.000 hektar, dengan target luasan ini tidak menutup kemungkinan diluar Kecamatan Bansari, Kledung, Parakan, Bulu dan Ngadirejo bisa dikembangkan program ini. 

“Memang sebelumnya program ini di fokuskan di lima Kecamatan itu, tapi tidak menutup kemungkinan Kecamatan lain bisa menjadi lahan FE. Karena potensi di beberpa kecamatan juga sama,”jelasnya. 

Menurutnya, selain kelima kecamatan tersebut, Kecamatan Tretep, Tlogomulyo dan Selopampang juga sangat berpotensi untuk pengembangan program FE ini, sebab kondisi geografis di ketiga Kecamatan ini sama dengan ke lima kecmaatan yang sudah menjalankan program FE. 

Baca Juga:Pemkab Temanggung Terus Berupaya Kurangi Lahan KritisMiras Masih Sulit Diberantas, Penjual  Diduga Punya Bekingan

Ia mengatakan, petani-petani di ke tiga Kecamatan ini juga cukup antusias dengan tanaman holtikulutra yang selama ini dikembangkan dalam program FE, sehingga pengembangan FE diwilayah tersebut bisa dilakukan dengan mudah. 

0 Komentar