2. Labeling atau Panggilan yang Diberikan Orang Tua
Pemicu munculnya generasi kedua stroberi adalah label atau sebutan yang diberikan oleh induknya. Sebuah kata meskipun terucap secara tidak sengaja dapat memberikan dampak yang luar biasa, apalagi jika kata tersebut diucapkan berulang kali. Seperti yang sering dilakukan orang tua saat ini dengan melabeli anaknya menggunakan nama tertentu. Baik yang berkonotasi baik maupun kata-kata yang tidak boleh diucapkan.
Misalnya menyebut anak pemalas, lamban, tidak becus, sulit diatur, dan sebagainya akan berpengaruh pada pola pikir anak di kemudian hari. Mereka akan merasa kurang percaya diri dan enggan memperjuangkan apa yang mereka inginkan karena percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang tuanya, sehingga sulit bagi mereka untuk menjadi generasi stroberi yang lebih kuat.
Demikian juga pelabelan yang bermakna positif seperti memanggil putri, anak terpintar, anak terhebat, dan lain-lain akan membuat anak cenderung besar kepala dan merasa dirinya selalu benar, sehingga cenderung sulit menerima kenyataan jika masih ada anak-anak lain di luar sana yang lebih hebat dari mereka. Tak jarang, label positif yang satu ini juga bisa membuat anak terlalu percaya diri dan menjadi egois.
3. Mendiagnosis Sendiri Tanpa Pakar
Baca Juga:Strawberry Generation, Benarkah Gen-Z Lembek dan Manja?7 Cara Mengajari Anak Tentang Perasaan Mereka, Agar Mereka Tidak Kebingungan
Kemajuan teknologi saat ini mendukung masyarakat kita untuk semakin maju dan mudah mendapatkan informasi terkini. Namun sayangnya, kemudahan ini tidak dibarengi dengan literasi yang memadai, sehingga banyak generasi stroberi telah menelan semuanya tanpa mau menghabiskan sedikit waktu untuk menggali kebenaran.
Misalnya, jika sesuatu terjadi pada mereka. Mereka cenderung bertanya langsung ke Google atau netizen di media sosial. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun hasilnya akan berbeda jika mereka langsung percaya tanpa memvalidasi kebenarannya.
Seperti halnya dengan kesehatan mental. Banyak generasi saat ini yang cukup sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Namun sayangnya, banyak dari mereka yang cenderung mendiagnosis diri sendiri. Itulah mengapa generasi stroberi yang lebih kuat terhambat proses pembentukannya.
Langkah Menjadi Generasi Stroberi yang Lebih Kuat
Meski terkesan berkonotasi buruk, generasi stroberi tetap memiliki sisi positif dan unggul dalam hal lain. Seperti kemahiran dalam menggunakan teknologi yang membuat mereka lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi yang signifikan.