Kemudian ada sikap terbuka terhadap tantangan baru, inovatif, dan kreatif. Mereka juga lebih berani untuk angkat bicara tentang apa yang mereka rasakan dan alami, kepedulian terhadap kesetaraan gender, dan masalah kesehatan mental.
Dari berbagai permasalahan yang ada dan kelebihan yang dimiliki oleh generasi stroberi tentunya dapat menjadi individu yang lebih baik lagi jika diberikan stimulus dan dukungan yang cukup, sehingga terciptalah generasi stroberi yang lebih kuat. Seperti yang disampaikan Prof Rhenald Kasali, ada berbagai solusi yang bisa dilakukan untuk menghadapi fenomena tersebut.
1. Bekali Diri dengan Literasi Digital yang Baik
Usahakan untuk tidak menganggap remeh informasi yang kamu terima, pastikan untuk memvalidasinya dengan membaca referensi terpercaya atau berkonsultasi langsung dengan orang yang ahli di bidangnya. Jangan terburu-buru untuk mendiagnosis diri sendiri.
2. Pengasuhan dan Dukungan Orang Tua
Baca Juga:Strawberry Generation, Benarkah Gen-Z Lembek dan Manja?7 Cara Mengajari Anak Tentang Perasaan Mereka, Agar Mereka Tidak Kebingungan
Orang tua harus bisa menjadi teladan yang baik bagi anaknya dan tegas terhadap segala konsekuensi yang dilakukan oleh anak, jika ingin mendukung tumbuhnya generasi stroberi yang lebih kuat. Biarkan mereka mengeksplorasi berbagai hal sambil terus mendidik mereka tentang hal-hal yang perlu mereka ketahui tentang dunia luar.
3. Sistem Pendidikan
Setiap generasi memiliki keunikannya masing-masing, termasuk cara mendidik dan mentransfer ilmunya. Pendidik dapat menyesuaikan cara mengajar dengan sikap eksploratif yang dimiliki oleh generasi stroberi.
Pada dasarnya, setiap generasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai generasi sebelumnya atau generasi saat ini bisa bahu-membahu menciptakan peradaban yang lebih baik, salah satunya dengan menumbuhkan jiwa generasi stroberi yang lebih kuat.
**AN
Referensi bfi.co.id