Gunung Dieng Naik Status, Warga Pranten Masih Tetap Beraktivitas Normal

Gunung Dieng Naik Status, Warga Pranten Masih Tetap Beraktivitas Normal
Aktivitas warga desa Pranten (Radar Pekalongan/Novia Rochmawati)
0 Komentar

*325 KK Masuk Zona Rawan

BATANG – Desa Pranten Kecamatan Bawang Kabupaten Batang menjadi salah satu desa di Batang yang rawan status bencana. Hal ini menyusul adanya alih status Gunung Dieng menjadi waspada.

Kendati demikian, warga yang hidup di perbatasan Batang-Dieng ini pun masih menjalani kegiatan secara normal. Hal ini seperti dibeberkan oleh Sekretaris Desa Pranten, Ela Nurlaila saat diwawancarai, Selasa (17/1/2023).

“Pemdes telahmemetakan dua dusun yang masuk zona rawan, imbas naiknya status gunung api Dieng. Yaitu Dusun Rejosari dan Dusun Sigemplong. Karena statusnya masih waspada, warga sekitar pun masih beraktivitas seperti biasa,” ujar Ela.

Baca Juga:Gandeng Untag, Jamune Bu’e Ditarget Mampu Sejahterakan Kaum PerempuanBawaslu Batang Mulai Petakan Potensi TPS Lokasi Khusus

Selain aktivitas kawah, pihaknya juga mewaspadai longsor. Hal ini bisa diakibatkan oleh gempa dari aktivitas vulkanik.

“Dari sekitar 626 KK, yang daerah rawan longsor itu ada dua dusun yang paling rawan. Ada dusun Rejosari sama Sigemplong. Sekitar 172 dan 153 KK,” imbuhnya.

Ela menjelaskan, bahwa ada beberapa warga yang tinggal berdampingan dengan kawah yang ada di dukuh Rejosari. Hal ini pun turut menjadi prioritas pemdes, jika terjadi peningkatanaktivitas kawah, pihaknya akan lebih memprioritaskan 10 rumah tersebut.

“Karena rumah paling ujung hanya berjarak sekitar 10 meter dari kawah-kawah kecil. Sementara jarak pemukiman itu dari kawah besar sekitar 100 meter saja,” imbuhnya.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Dieng. Meski sempat was-was karena adanya gempa beberapa waktu lalu, saat ini warga masih beraktivitas secara normal.

“Tapi dari pos PGA itu menyampaikan tidak ada pergerakan yang harus mengungsi atau gimana, jadi kita masih nurut-nurut aja. Kami nunggu instruksi,” tegasnya.

Selain itu pihaknya juga telah membekali warganya dengan pelatihan kebencanaan beberapa kali. Hasilnya, tiap dusun sudah ada pos-pos tangguh bencana. Masyarakat tangguh bencana sudah dibentuk, terutama kelompok pemudanya.

Baca Juga:Siap-siap, Mixue Kajen Bakal Segera Buka! Cek Info LokasinyaLulusan Apapun Bisa Daftar, PT Index Global Fashion Buka Lowongan Kerja Helper Laundry

Hal ini berkaca pada bencana tahun 2016. Saat itu ada ledakan dari Geodipa, sehingga muncul seperti gempa bumi. Karenanya, masyarakat sudaj belajar dari pengalaman kebencanaan.

“Jadi insyaallah nanti semoga tidak terjadi apa-apa. Kalau pun itu terjadi, kami memang sudah mempersiapkan di awal-awal,” tandasnya. (nov)

0 Komentar